MALANG POST – Hingga saat ini, baru ada satu kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) statis, yang sudah beroperasi di Kota Malang.
Kata Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno menjelaskan, sebenarnya Kota Malang memiliki empat ETLE yang saat ini sudah terpasang.
“Tapi baru satu yang sudah dioperasikan. Yaitu yang berada di TL Sabilillah. Sedangkan tiga ETLE lainnya masih tahap trial and error,” katanya saat menjadi nara sumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Rabu (17/7/2024).
Kompol Aris juga menjelaskan, ETLE yang beroperasi nanti terintegrasi dengan kontrol di Korlantas. Akan menjadi big data.
Sementara di Kota Malang sendiri, tiga diantaranya masih dipegang kendali vendor, untuk melakukan evaluasi.
Menyoal keluhan masyarakat,seputar lampu blitz yang dinilai terlalu mengganggu, juga masuk dalam evaluasi.
Kompol Aris menambahkan, selain maksimalkan ETLE, tetap ada operasi manual untuk pelanggaran pelanggaran yang tidak bisa ditangkap ETLE, guna menekan angka kecelakaan.
Kepala Lab Transportasi dan Penginderaan Jauh Fakultas Teknik UB, Hendi Bowoputro menjelaskan, konsen tilang elektronik seperti dengan memaksimalkan ETLE ini, hanya mampu mendeteksi safety equipment. Seperti tidak pakai sabuk pengaman, tidak pakai helm sampai pelanggaran marka.
“Masih banyak pelanggaran yang tidak bisa terdeteksi. Seperti melawan arus dan jalan zig zag,” sebutnya.
Tentu dengan adanya pemasangan ETLE statis ini, lanjut Hendi, akan membantu penilangan bagi pelanggar lalin. Khususnya pelanggaran equipment.
Sementara itu, Dosen Sosiologi UMM, Mochamad Aan Sugiharto menegaskan, adanya penambahan beberapa ETLE Di Kota Malang, tentunya berpengaruh pada cara masyarakat berperilaku, dalam berkendara menjadi lebih baik.
Aan juga menjelaskan, masyarakat punya kecenderungan tertib ketika ada yang mengawasi. Dalam hal ini ETLE yang sifatnya meng-capture, maka bisa mendorong masyarakat lebih was was.
“Sebenarnya adanya tilang manual sebelumnya, sudah sangat baik. Tapi adanya ETLE justru mendukung penertiban ini lebih optimal kedepannya,” tegasnya. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)