MALANG POST – Kota Malang butuh pemimpin yang punya jiwa leadership yang baik. Sekaligus entrepreneurship.
Karena karakteristik Kota Malang, yang kompleks di sektor perkembangannya. Mulai dari sosial, ekonomi dan budayanya.
“Saat ini Kota Malang ini masih banyak PR. Seperti fasilitas umum yang masih perlu banyak pembenahan,” kata Wakil Dekan 2 FISIP UB, Imron Rozuli, saat menjadi nara sumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (15/7/2024).
Sebagai wilayah pertemuan, tambahnya, pemimpin mendatang juga harus mampu menjalin kerjasama yang baik dengan pemimpin daerah lainnya.
Kota Malang berkaitan langsung dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Memang penentuan calon yang maju dari partai politik terlalu lama. Beda dengan calon dari independen yang sudah terlihat lebih awal. Kondisi ini membuat masyarakat terbatas, dalam mengenal calon yang nantinya maju,” tegasnya.
Dari sisi partai politik, tambah Ketua DPD PSI Malang, Achmad Faried, juga diakui perlu beberapa koordinasi. Agar lebih mudah dan tepat menentukan kandidat yang akan direkomendasikan.
“Dari partai politik, mengusahakan dapat mempresentasikan tokoh terbaiknya untuk masyarakat,” tambah Faried.
Sementara itu, Dosen FISIP UMM, Prof Asep Nurjaman menambahkan, dari kacamata akademisi, Kota Malang saat ini butuh pasangan pemimpin yang nasionalis dan religius.
Karena yang paling penting sebenarnya ada pada kepala daerahnya. Kalau wakilnya masih sekadar jadi pelengkap.
“Jadi kalau kepalanya sudah memiliki background politik yang baik, maka bisa dengan memilih wakil ketuanya dari background entrepreneur untuk mengcover modal,” kata Prof. Asep.
Orientasi kemenangan paling ideal dari kacamata partai politik, ujarnya, saat ini memang seberapa pengaruh perannya di tengah masyarakat. Termasuk soal kepercayaan diri kandidat. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)