
Pembina Yayasan Ponpes Bahrul Maghfiroh KH. Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS, IPU., kepada beberapa awak media menerangkan perkembangan Ponpes Bahrul Maghfiroh. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh, terus mengembangkan beberapa unit usahanya. Demi meningkatkan jiwa kewirausahaan para santrinya. Terbaru, pondok ini membuka warung makan.
Pembina Yayasan Ponpes Bahrul Maghfiroh, KH. Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS, IPU., mengungkapkan, Ponpes Bahrul Maghfiroh mempunyai tiga misi.
“Pertama, menghasilkan SDM yang berkualitas atau bermutu. Kedua, menghasilkan SDM yang berakhlak baik atau akhlakul karimah. Ketiga, menghasilkan anak-anak lulusan yang memiliki jiwa mandiri. Yakni dengan cara bisnis atau entrepreneur,” ungkapnya Kamis (4/7/2024).
Berbagai unit usaha pun dibangun dan dikembangkan di Ponpes Bahrul Maghfiroh, untuk menyokong biaya operasional. Seperti agrofarm yang bergerak dalam budidaya kambing, ikan air tawar, sayur hidroponik, anggrèk, jamur dan yang terbaru budidaya ikan koi.

Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh kota Malang terus mengembangkan beberapa unit usaha. Terbaru, pondok ini membuka warung makan. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Sedangkan di bidang ritel dan resto, ada BM Mart, Pertashop dan AirQ-BM. Serta ada juga unit usaha di bidang industri olahan dan bidang jasa.
Terbaru pondok pesantren yang berada di Jl. Joyo Agung No.2, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang ini, juga I’m membuka warung makan. Untuk melayani kebutuhan para penghuni dan juga para keluarga santri.
“Tidak salah kan bilamana suatu hari nanti, santri-santri ini nantinya selain akan menjadi kiai, bisa jadi ada yang jadi Rektor, atau juga jadi pengusaha.”
“Karena menurut Ciputra, Indonesia akan jadi makmur jika 10 persen penduduknya jadi entrepreneur. Di Indonesia sekarang masih 3-4 persen.” As

Inilah kolam koi yang ada di Ponpes Bahgrul Maghfiroh, yang menjadi salah satu usaha baru di pondok. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
“Saya tertarik itu, karena tidak semua jadi kiai. Akhirnya saya buatlah konsep tentang entrepreneur pondok pesantren,” bebernya.
Lebih jauh disampaikan, dengan mengajarkan kewirausahaan ini, para santri nantinya akan menjadi santri mandiri. Setelah lulus, selain bekal ilmu keagamaan yang cukup, santri juga memiliki keterampilan dan jiwa kewirausahaan yang tinggi, sebagai bekal hidup bermasyarakat.
Hebatnya lagi, di Ponpes Bahrul Maghfiroh, juga terdapat rehabilitasi narkoba yang menjadi satu dalam wilayah pondok. Saat ini terdapat 15 anak yang tengah menjalani rehabilitasi dengan usia sangat muda mulai 18 tahun.
Muhammad Ubay Cik Ditiro pengelola pondok Rehabilitasi Bahrul Maghfiroh mengaku, pasien yang awal masuk selalu berontak dan beberapa fasilitas mengalami kerusakan.
Tetapi dengan terapi air degan hijau dan doa, akhirnya pasien rehabilitasi bisa sembuh dalam beberapa minggu. (M. Abd. Rahman Rozzi)