Malang Post – Timbunan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) liar, masih menjadi masalah berkelanjutan di Kota Malang. Terlebih-lebih pada 2025 mendatang, Kota Malang mencanangkan untuk bisa merebut Piala Adipura Kencana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, menyampaikan, salah satu contoh timbunan sampah di TPS liar di Kota Malang, yang seakan jadi permasalahan berkelanjutan, berada di Muharto dan di beberapa TPS yang dialihfungsikan.
“Jadi meskipun dari DLH sudah rutin melakukan edukasi dan sosialisasi, tapi hal itu tidak langsung membuat masyarakat sadar, untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (4/4/2024).
Padahal, dosen Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UB, Dr. Ir. Koderi, M.Ling, IPU., menyampaikan, penanganan sampah di Kota Malang, harus dilakukan dari hulu ke hilir. Contohnya dengan penambahan bank sampah.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, justru melihat dari sisi yang lain. Diantaranya, jembatan Gadang Bumiayu fungsinya gagal dan saat ini tidak maksimal dilintasi kendaraan. Bahkan terkesan kumuh, karena banyak yang membuang sampah disana.
Artinya, menurut Fathol, yang menjadi pekerjaan rumah, tidak hanya bagaimana mengatasi TPS liar. Tetapi juga kolaborasi yang baik antar pihak pemangku kepentingan, akan bisa jadi solusi.
“Untuk meraih Adipura, perlu susunan prioritas yang disusun Pemkot Malang, terutama terkait lingkungan,” tandasnya.
Fathol mengatakan, sudah ada koordinasi dengan Diskopindag, Dinas Perhubungan, maupun Dinas PUPRPKP Kota Malang. Terkait masalah di jembatan Gadang Bumiayu. Tapi untuk memfungsikan jembatan itu sebagaimana mestinya, masih sulit dilakukan. (Faricha Umami – Ra Indrata)