
Malang Post – Dua universitas negeri di Kota Malang, Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM), siap menerima mahasiswa baru Tahun Akademik 2024/2025.
Untuk UB, tahun ajaran baru ini, menyediakan kuota 16 ribu untuk mahasiswa baru.
Direktur Administrasi dan Layanan Akademik, Rosihan Asmara, melalui YouTube Universitas Brawijaya, dikutip Jumat (22/3/2024) menjelaskan, UB sendiri setiap tahunnya menerima hampir 16 ribu lebih mahasiswa S1, S2 dan S3. Dengan jumlah mahasiswa baru S1, sekitar 12.000 lebih.
Rosihan juga mengatakan, pihaknya akan lebih banyak menerima mahasiswa S1. Lebih dari 50 persen kuota tersedia untuk program Sarjana.
“Persaingan masuk UB termasuk ketat. Pintar saja, tidak cukup.”
“Tidak hanya cukup Anda excellent, pintar gitu kan. Tapi kalau Anda tidak berstrategi, itu nanti kalah dengan teman-teman anda yang punya strategi,” jelasnya.
Terdapat tiga jalur masuk UB yang tersedia. Yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Jalur Mandiri.
“Dan jangan lupa, 50 persen kuota itu ada di jalur mandiri,” bebernya.
Sementara untuk Universitas Negeri Malang (UM), tahun ini justru akan menambah kuota pemerimaan mahasiswa baru. Itu artinya, kuota PMB UM tahun ini, bakal mencapai 11 ribu lebih.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. mengatakan, penambahan kuota itu bertujuan memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat, untuk mengenyam pendidikan tinggi di UM. Sebab, peminat UM selalu meningkat setiap tahunnya.
Penambahan kuota itu, tambahnya, sekaligus sebagai upaya untuk mendongkrak angka partisipasi kasar (APK). Penambahan kuota, juga telah mempertimbangkan rasio dosen dengan mahasiswa.
“Termasuk menimbang fasilitas, sarana dan prasarana yang ada. Jadi penambahan kuota tersebut masih dalam batas wajar dan rasional,” sebut Rektor UM.
Kepala Sub Direktorat Seleksi UM, Dr. Rizky Firmansyah, menambahkan, ada dua jalur besar yang akan dibuka. Yakni Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan jalur Mandiri UM.
SNPMB, jelasnya, dipecah lagi menjadi dua jalur. Yakni Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Dirinya menyampaikan, bila SNBP tidak bisa diikuti semua siswa. Sebab jalur itu khusus untuk siswa yang memiliki prestasi akademik nilai rapor.
“SNBT akan dilaksanakan pada 21 Maret-5 April. Pilihan prodi di UM tahun ini juga semakin beragam.”
“Tahun ini, ada tiga prodi baru yang bisa dilamar melalui jalur SNPMB. Yakni prodi S1 kedokteran, prodi S1 kebidanan dan prodi S1 keperawatan,” jelasnya.
Sebenarnya, tiga prodi tersebut tak semuanya baru beroperasi tahun ini. Sebab, prodi S1 kedokteran sudah membuka PMB sejak tahun lalu.
Namun, saat itu hanya bisa dilamar melalui jalur mandiri saja. Itu lantaran izin operasional prodi tersebut, baru keluar setelah SNPMB selesai.
“Kalau dua prodi yang lain, murni baru beroperasi tahun ini,” imbuhnya.
Terakhir, ada sub jalur baru dalam jalur mandiri UM. Yakni mandiri jalur leadership. Jalur tersebut akan memberikan kesempatan bagi aktivis organisasi di sekolah, untuk bisa diterima di UM.
Jalur ini khusus bagi siswa, yang pernah menjadi ketua atau wakil ketua dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka.
Itu artinya, tahun ini ada lima sub jalur mandiri di UM.
Di antaranya mandiri prestasi, mandiri skor Seleksi Nasional Berbasis Tes-Ujian Tulis Berbasis Komputer (SNBT-UTBK), mandiri Tes Mandiri Berbasis Komputer (TMBK), mandiri kemitraan, dan mandiri leadership.
“Untuk pembagian kuota tiap jalurnya, SNBP 25 persen, SNBT 30 persen, dan mandiri 45 persen,” pungkasnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)