Malang Post – Di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Senin (5/2/2024) sore. Setelah tuan rumah Arema FC, dikalahkan PSIS Semarang.
Skornya cukup telak. 1-4. Wajar sebenarnya kekalahan itu. Karena tim Singo Edan, terlihat seperti baru belajar bermain bola. Ketika bertemu tim berperingkat ke-4, di klasemen sementara Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Persiapan yang sudah dilakukan sejak mulai kembali berlatih, pada 8 Januari lalu, nyaris tidak ada bekas.
Pun dengan kedigdayaan dalam dua ujicoba lawan tim lokal, juga tak ada wujudnya. Para juru gedor Arema FC, hanya mampu mencetak satu gol.
“Saya mengambil tanggung jawab itu. Kita harus menyadari. Kita harus menghadapi kenyataan. Selama hidup saya, saya juga menghadapi situasi seperti ini,” ujar pelatih Arema FC, Jose Fernando Martin Valente, dalam sesi jumpa pers, selepas laga pekan ke-24.
Padahal di awal-awal pertandingan, PSIS Semarang, justru terlihat seperti demam panggung.
Bahkan di menit ke-8, sebuah kesalahan fatal sudah dilakukan.
Lini belakang melakukan backpass yang lemah. Bola itu berhasil diambil Dedik Setiawan. Berhadapan satu lawan satu dengan Adi Satryo.
Tapi sayang, striker asli Malang itu, gagal menjebol gawang PSIS. Sang kiper, Adi Satryo, berhasil menepis bola yang dilepaskan Dedik.
Peluang Arema FC juga kembali didapatkan. Kali ini lewat gelandang muda Timnas Indonesia, Arkhan Fikri. Sayang, lagi-lagi tendangannya masih berhasil ditangkap Adi Satryo.
Justru dalam situasi tersebut, PSIS yang berhasil mencetak gol terlebih dahulu.
Di menit ke-22. Keahlian pemain Jepang, Taisei Marukawa, dalam menggiring bola, benar-benar layak mendapat acungan jempol.
Melewati banyak pemain Arema di dalam kotak penalti, Taisei Marukawa, memberikan umpan tarik ke Ryan Ardiansyah. Tanpa kesulitan, tendangannya mampu menjebol gawang Arema FC.
Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu, sepertinya tahu benar kelemahan kiper Arema FC, Julian Schwarzer. Yakni bola-bola atas dan sudut lebar.
Itulah yang dimanfaatkan Alfeandra Dewangga. Di menit 45. Ketika memanfaatkan umpan pemain asal Timor Leste, Gali Freitas.
Posisinya masih berada di luar kotak penalti. Namun Alfeandra melihat posisi Julian Schwarzer, sudah agak maju.
Benar saja, sepakan kerasnya berada di luar jangkuan kiper asal Filipina tersebut. Bola sempat membentur tiang gawang, sebelum akhirnya masuk ke gawang. Skor 2-0 untuk PSIS Semarang, hingga babak pertama usai.
Babak kedua dimulai. Arema FC melakukan dua pergantian langsung. Dendi Santoso dan Samual Gideon Balinsa, digantikan
Charles Lokoli Ngoy dan Ginanjar Wahyu Ramadhani.
Fernando Valente sepertinya ingin mempertajam daya dobrak Arema FC. Dan memang mulai berhasil, setelah dua pemain yang baru masuk, berkolaborasi untuk mencetak gol pertama bagi Arema FC.
Di menit ke-56, lewat sebuah skema umpan tiktok antara Ginanjar dan Lokoli Ngoy, pemain berpaspor Australia itu menjadi pencetak golnya.
Gempuran semakin sporadis dilakukan Arema FC. Untuk bisa secepatnya menyamakan kedudukan.
Terlebih skema 4-4-2 yang diterapkan pada awal laga, mulai berubah menjadi 4-3-3. Dengan memasang trisula Gilbert Alvarez Vargas – Dedik Setiawan – Charles Lokoli Ngoy.
Hasilnya, berkali-kali Arema FC mengancam gawang PSIS. Andai tidak ada Adi Satryo, yang juga kiper Timnas Indonesia, mungkin gawang tim asal Semarang ini sudah kebobolan.
Seperti sundulan Dedik, yang mampu ditepis. Atau gempuran lain yang mampu dimentahkannya.
Di tengah gempuran bertubi-tubi, namun tak juga membuahkan hasil, PSIS justru berhasil menambah petaka untuk Arema FC.
Pelakunya adalah Ryan Ardiansyah lagi. Kali ini golnya tercipta di menit ke-74. Dan lagi-lagi buah kerjasama dengan Taisei Marukawa.
Sepakannya yang melengkung di sektor kanan gawang Arema FC, kembali tidak mampu dijangkau Julian Schwarzer. Walhasil, justru PSIS yang memperbesar keunggulan, jadi 3-1.
Itu masih belum cukup. Alfreandra Dewangga yang tahu titik kelemahan Julian Schwarzer, kembali mengeksploitasinya.
Juga lewat tembakan jarak jauh, yang kali ini sedikit berada di dalam kotak penalti. Tapi posisinya berada di luar jangkauan tangan Julian Schwarzer.
Skor akhir pun menjadi 4-1, untuk kemenangan PSIS. Sekaligus memupuskan keinginan Arema FC, memperkecil jarak dengan Persita Tangerang.
“Kadang, saya tidak bisa menjelaskan tentang hasil pertandingan hari ini.
“Tentu saja saya minta maaf ke semua penonton, karena semua ingin memenangkan pertandingan tim ini,” kata Fernanda Valente.
Menurut pelatih asal Portugal ini, ketika Arema FC tertinggal 1-2, pertandingan menjadi berbeda.
Arema FC, sebutnya, merasa punya tekanan di posisi tersebut. Apalagi melawan PSIS Semarang, Arema FC butuh mencetak gol lebih banyak.
“Pada saat kita tidak bisa cetak gol, keraguan mulai muncul. Tentunya disisi tim lawan, bermain dengan kepercayaan diri dan dengan shooting keras, mereka bisa mencetak empat gol. Kita tahu, dengan kualitas eksekusi gol itu, sangat luar biasa,” jelas Fernando Valente.
Padahal ketika Arema FC berhasil mencetak gol, Fernando Valente sudah yakin dengan perjuangan pemainnya, dalam menciptakan peluang.
Tidak itu saja, pihaknya juga merasa timnya bisa mengubah situasi. Tapi dengan kualitas gol yang diciptakan pemain-pemain PSIS Semarang, justru menjadi sebuah pukulan telak bagi Arema FC.
“Dan kita shoot ke gawang mereka, tapi tidak bisa cetak gol. Tapi lawan shoot dan cetak gol. Dan ini bagaimana bisa bertahan dari situasi ini, karena memang bakat dari pemain itu.”
“Sekarang dengan 10 game tersisa ini, kita harus bertarung hingga akhir. Kita harus recovery dengan situasi ini dan kita harus belajar dari situasi ini,” tandasnya.
“Dan di pertandingan berikutnya, kita harus lebih baik. Saya minta maaf dan kita harus bekerja keras hingga akhir. Dan pada akhirnya, kita lihat apa yang kita dapatkan,” pungkas pelatih berlisensi UEFA Pro ini. (Ra Indrata)
Susunan Pemain
Arema FC: Julian Schwarzer; Achmad Syarif, Julian Guevara, Charles Raphael, Johan Alfarizi/ Achmad Figo; Samuel Balinsa/ Ginanjar Wahyu, Jayus Hariono/ M. Rafli, Arkhan Fikri, Dendi Santoso/ Charles Lokoli Ngoy; Dedik Setiawan, Gilbert Alvarez/ Flabiola Soares.
PSIS: Adi Satryo; Fredian Wahyu/ Giofani Jorim, Wahyu Prasetyo, Syiha Buddin/ Barnabas Sobor, Haykal Alhafiz; Alfeandra Dewangga, Boubakary Diarra, Taisei Marukawa/ Victor Carvalho, Ryan Ardiansyah/ Tri Setiawan; Gali Freitas/ Evan Dimas, Septian David Maulana.