Peringati Hari Lahir Ke-94 PW LP Ma’arif NU Jatim, Unisma Siapkan Bea Siswa untuk Guru dan Murid

Malang Post – Digelar di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan, Gedung Al Asy’ari, Universitas Islam Malang, Kota Malang, Sabtu (23/09/2023). Puncak Resepsi Hari Lahir ke-94 Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jawa Timur (Jatim), berlangsung meriah.

PW LP Maarif NU Jawa Timur sendiri, merupakan departementasi dari PWNU Jawa Timur. Yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini, Ketua PW LP Ma’arif NU Jatim, KH Noor Shodiq Askandar, SE.,M.M. menyampaikan rasa bangga dan haru melihat perkembangan LP Ma’arif NU saat ini. 

“Bersukur sampai hari ini suatu kebanggaan bisa melihat tumbuh berkembangnya LP Ma’arif NU di Indonesia khususnya di Jawa Timur,” tuturnya.

Wakil Rektor II Unisma ini juga menjelaskan, rangkaian Harlah ke-94 LP Ma’arif NU yang digelar diJawa Timur tahun 2023, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Rangkaian harlah tahun ini memang kita buat agak berbeda, karena hari ini kami mengundang Ketua LP Ma’arif NU dari masa ke masa.”

“Sejarah LP Ma’arif NU khususnya di Jawa Timur ditulis sahabat saya, Moh Subhan, wartawan AULA. Saya minta secara khusus, karena ketika saya lihat foto Ketua LP Ma’arif NU selalu ada yang terasa kurang. Akhirnya saya minta beliau,” jelasnya

Pendiri Rumah Sedekah NU tersebut juga menjelaskan, pihaknya memberikan penghargaan kepada para guru yang telah berjasa dalam pengembangan LP Ma’arif NU.  Karena sejatinya guru adalah garda terdepan dari kemajuan lembaga pendidikan dilingkungan Ma’arif NU,” terangnya.

Pada kesempatan ini, Rektor Unisma Prof. Maskuri juga memberi apresiasi kepada siswa dan guru Ma’arif yang meraih anugerah. Unisma akan menggratiskan SPP dan DPP bagi juara 1, 2, dan 3 dari anugerah LP Ma’arif.

“Kompetisi apapun yang berkaitan dengan acara ini, saya gratiskan SPP dan DPP, non Fakultas Kedokteran. Saya juga membuka peluang, bagi guru yang berminat melanjutkan S2 dari LP Ma’arif, diberi potongan biaya 50 persen khusus tahun ini. Buatlah program terbaik nantinya, kalian ambil prodi apapun silahkan,” tegas Rektor Unisma.

Kemudian, untuk lulusan SLTA dari LP Ma’arif yang mampu membaca taqrib, tafsir al-maraghi, juga akan diberi beasiswa khusus 10 orang. 

“Ini peluang, termasuk saya beri peluang, yang sudah magister, mau ambil program doktor, nanti spesial biayanya,” ujarnya.

Selain mengucapkan terimakasih kepada LP Ma’arif yang telah menjadikan Unisma sebagai tuan rumah. Menurutnya, usia 94 merupakan usia tua, LP Ma’arif sudah menunjukkan prestasi luar biasa, dengan guru berdaya saing, dan sekolah yang maju.

“LP Ma’arif saat ini tidak boleh berkecil hati, harus berbesar hati dan bangga. Kami sebagai perguruan tinggi NU telah menjadi salah satu rumah besar pendidikan tinggi NU dan rumah bagi Ma’arif,” ungkap Rektor.

Prof Maskuri juga berpesan bahwa Unisma merupakan rumah dari LP Ma’arif. Unisma adalah milik Nahdlatul Ulama. Dia berharap agar guru dan siswa di LP Ma’arif tidak perlu membicarakan sekolah unggul lain.

“Jangan membicarakan institusi lain yang maju atau unggul, yang maju adalah LP Maarif. Unisma siap untuk melakukan peningkatan SDM. Jika butuh tenaga expert, saya akan disposisi untuk mendongkrak LP Ma’arif sesuai kebutuhan. Jayalah, majulah, dan unggullah, kibarkan LP Ma’arif untuk kemajuan bangsa, negara bahkan dunia,” tegasnya mengakhiri.

Di satu sisi dalam kesempatan tersebut, selain di hadiri para pendiri Nu jawa timur juga tampak dihadiri oleh langsung oleh Wali Kota malang Drs H Sutiaji.

Dalam sambutanya, Sutiaji juga mengucapkan selamat harlah LP Ma’arif NU Jatim.

Ia pun juga menegaskan terimakasihnya kepada warga NU terkhusus yang ada di Kota Malang, di penghujung usia jabatanya yang hampir habis ia menyampaikan permintaan maafnya bilamana ada suatu kesalahan.

Begitupun juga dengan Unisma, Sutiaji berterimakasih karena selama ini telah terjalin kolaborasi yang luar biasa antara Pemkot dan Unisma. Termasuk kerjasama yang terbaru yaitu penyiapan tenaga pendidik yang ada di kota malang yang jumlahnya lebih dari seribu tiga ratus sekian. (Adv – M. Abd. Rahman Rozzi)