Malang Post – Kondisi tidak sehatnya BPR Artha Kanjuruhan, menjadi pekerjaan rumah bagi Komisaris Utama yang baru dikukuhkan, Wisnu Murti Wibowo. Dana segar dibutuhkan sebagai modal Perseroda Kabupaten Malang ini untuk memulai mendongkrak kinerjanya.
Kepala malang-post.com, Wisnu Murti mengakui, jika kondisi perbankan yang akan di bawah kepengawasannya sebagai komisaris, sedang dalam kondisi sakit dan butuh pembenahan.
“Iya, memang Artha Kanjuruhan sedang sakit, ya. Ini utamanya karena dampak kondisi pandemi dia tahun lalu, disamping juga hal-hal lain di internal yang perlu sedikit pembenahan, supaya berkinerja lebih baik,” kata Wisnu, Senin (18/9/2023) sore.
Apa yang akan dilakukannya untuk lebih menyehatkan Artha Kanjuruhan? Terkait hal ini, Wisnu membeberkan sejumlah skema yang akan dilakukannya.
Formulasinya, salah satunya dengan kebijakan stimulus berupa restrukturisasi dengan persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) hingga 2024, terutama kepada para nasabah yang mengalami kesulitan pada angsuran kreditnya.
“Restrukturisasi pembayaran kredit nanti berupa masa angsuran ditambah, sesuai kemampuan berapa nominal yang akan dibayarnya. Saat ini, kreditur yang bisa direstrukturisasi sekitar 198 nasabah,” beber Wisnu.
Lebih jauh, lanjutnya, beberapa skema langkah akan dipersiapkan untuk mengangkat portofolio kinerja Artha Kanjuruhan.
“Tadi saya sempat diskusi dengan jajaran direksi, yang dibutuhkan saat ini kuncinya adalah dana segar, karena dengan begitu kita akan bisa ekspansi produk. Ketika ini bisa, portofolio kita akan naik, dan pendapatan bertambah,” jelas pria yang sudah 25 tahun berkecimpung di dunia perbankan ini.
Di sisi lain, angka NPL (non-profit loan) yang sebelumnya besar karena kontraksi kredit bermasalah, pada akhirnya akan menurun.
“Dana segar ini bisa dimanfaatkan paling tidak untuk 6 bulan pertama atau paling lambat setahun. Bisa dari dana deposito nasabah, penyertaan modal pihak lain ataupun APBD. Hitungannya, yang dibutuhkan Rp5 sampai 10 miliar,” tandasnya.
Bahkan, menurutnya dana segar sebagai modal awal ini bisa didapatkan dari lembaga perbankan lain tanpa agunan. Dengan catatan, portofolio kinerja Artha Kanjuruhan sudah dinyatakan sehat dan membaik.
Siapa calon penyumbang untuk dana segar ini? Wisnu punya keinginan, keberadaan ASN PPPK bisa menjadi nasabah baru. Selain itu, lanjutnya, bisa menyasar para pedagang atau pemilik lapak di semua pasar yang dimiliki Kabupaten Malang.
“Saya punya keyakinan, dengan daya dukung yang ada dan pangsa pasar yang jelas, BPR Artha Kanjuruhan dalam dua tahun akan benar-benar kembali sehat,” demikian optimis Wisnu. (Choirul Amin)