Malang Post – Tawaran iklan judi online, sering ditemui di Komunitas Influencer Malang. Bahkan tarifnya cukup tinggi.
Pihak yang menawarkan iklan judi online, ada yang terang-terangan. Ada juga dengan alibi game online. Padahal di dalamnya ada unsur judi online.
Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Influencer Malang, Elisabeth Chintia Dewi. Ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Jumat (15/9/2023).
“Ada ciri khusus yang bisa ditemukan dalam situs judi online. Dimana ada data-data pribadi yang harus diisi ketika mengakses situs. Seperti NIK hingga nomor rekening,” jelasnya.
Menurut Elisabeth, hal itu yang perlu diwaspadai juga oleh masyarakat. Karena kalau game online, tidak ada pengisian data pribadi.
Selain itu, sebagai influencer pihaknya tentu harus memiliki peran ikut serta memberantas judi online.
Mulai dari mencegah iklan dipromosikan, sampai melakukan kampanye bahaya judi online.
Karena kata Kasi Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Jatim, Aulia Bahar Pernama, saat ini iklan judi online semakin sering ditemukan. Baik di website atau aplikasi.
Bahkan beberapa website resmi milik Pemprov Jatim, juga sempat tersusupi iklan situs judi online.
“Untuk mengatasi judi online supaya tidak semakin marak, Diskominfo Jatim sudah melakukan berbagai upaya. Mulai dari patroli siber, yang dilakukan dalam forum khusus pemberantasan judi online. Kemudian memberikan notifikasi website yang tersusupi iklan judi online,” bebernya.
Tapi menurut Aulia, untuk menangani kasus judi online, tidak cukup dengan upaya dari pihak yang berwenang saja.
Kepedulian masyarakat terkait judi online melanggar hukum, juga harus ditingkatkan.
Sementara Pakar Sosiologi UNMER Malang, Dr. Catur Wahyudi menambahkan, masyarakat yang kecanduan judi online, biasanya berspekulasi untuk mencari keuntungan dari judi online. Hal itu bisa membuat pelaku menganggap judi online sebagai gaya hidup.
“Diperlukan gerakan sosial untuk mencegah dan memberantas judi online. Karena judi online bisa terjadi di berbagai kalangan, tanpa memandang status sosial,” katanya.
Catur menambahkan, kalau dari pemerintah pusat. Bisa membuat hotline aduan judi online, supaya lebih efektif memberantas judi online. (Faricha Umami – Ra Indrata)