Malang Post – Setelah dua pekan berjibaku memadamkan api, yang melahap hutan dan lahan Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu. Personil gabungan telah berhasil menjinakkan si jago merah.
Meski begitu personel gabungan masih terus melakukan penyisiran. Guna memastikan api benar-benar padam dan tidak menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) susulan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, terdapat tiga tim yang melakukan penyisiran. Tim satu beranggotakan lima orang. Terdiri dari unsur Perhutani dan BPBD.
“Tim tersebut melakukan penyisiran disekitar blok curah wedi. Di titik koordinat 7.76915 derajat dan 112.5711 derajat. Hasilnya di lokasi tersebut sudah tidak ditemukan titik api ataupun kepulan asap. Serta didukung dengan kondisi cuaca hujan,” papar Agung, Jumat (15/9/2023).
Kemudian tim ke dua, beranggotakan delapan orang. Terdiri dari unsur Tuhura R. Soerjo dan TRC Tahura. Tim ini melakukan penyisiran di sekitar blok curah kluntung. Tepatnya di titik koordinat 7.74228 derajat dan 112.55611 derajat. Hasilnya di titik tersebut tidak ditemukan titik api ataupun kepulan asap. Di lokasi tersebut juga didukung dengan cuaca hujan.
Lalu tim ketiga, berjumlah tujuh orang. Beranggotakan dari unsur Tahura R. Soerjo dan TRC Tahura. Tim tersebut melakukan penyisiran di sekitar blok pos 2 jalur pendakian. Dengan hasil tidak ditemukan titik api ataupun kepulan asap. Juga didukung dengan cuaca hujan.
“Berdasarkan rekomendasi dari tiga tim. Dinyatakan sudah tidak ada titik api, maupun bara api di semua tempat penyisiran bekas kebakaran. Terlebih juga didukung dengan adanya hujan disekitar Gunung Arjuno sebelah barat,” tutur Agung.
Dengan adanya rekomendasi tersebut juga hasil dari rapat koordinasi. Maka status tanggap darurat Karhutla Gunung Arjuno Wilayah Kota Batu dinyatakan berakhir. Setelah berlangsung selama dua pekan.
Akibat dua pekan terbakar, luasan area Gunung Arjuno wilayah Kota Batu yang terbakar seluas 916,33 hektare. Dalam peristiwa tersebut, juga menyebabkan sejumlah vegetasi di hutan Gunung Arjuno hangus terbakar. Seperti cemara gunung, ilalang dan semak belukar.
Akibat kebakaran hutan itu, turut berdampak pada kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Gunung Arjuno. Diantaranya matinya flora dan fauna di wilayah hutan Tahura R. Soerjo, kerusakan lingkungan dan hilangnya kesempatan ekonomi sosial wisata Pendakian Gunung Arjuno.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan Gunung Arjuno pertama kali terjadi pada Sabtu, 26 Agustus 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Terjadi di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kemudian sehari berselang, yakni pada Minggu, 27 Agustus 2023 sekitar pukul 16.30 WIB, api merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Kemudian terus meluas hingga wilayah Kota Batu pada 1 September 2023.
Kebakaran hutan itu terus meluas karena sejumlah vegetasi mengering akibat kemarau panjang, sehingga sangat mudah terbakar. Kondisi itu diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang, sehingga api sangat cepat merembet. (Ananto Wibowo)