Malang Post – Untuk menjadi delagasi atlet mewakili Kota Malang, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya ketika akan turun di ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) VIII Jatim 2023.
Kata atlet Muay Thai Kota Malang, \Alexandre Dwight Cristiano Dos Santos, persiapan itu mulai dari latihan secara rutin, pemenuhan gizi seimbang untuk tubuh dan harus disiplin dalam segala hal.
Bahkan tidak hanya persiapan dari diri sendiri saja untuk bisa maksimal. Tapi peran dari pengurus KONI, juga diperlukan untuk para atlet. Mulai dari kunjungan, monitoring dan evaluasi (monev) serta dan apresiasi.
Selain itu, faktor lain yang juga harus diperhatikan, tambah Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman, adanya kesamarataan pada pengurus setiap cabang olah raga. “Karena sampai saat ini, masih banyak ditemukan pengurus cabang olahraga, yang mendominasi ke satu klub saja.”
“Jadi ketika menjelang ajang kompetisi besar, biasanya mereka hanya mendelegasikan satu klub saja,” ujarnya Fuad, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (9/9/2023) kemarin.
Menurut Fuad, hal itu bisa terjadi karena pengurus klub, juga menjabat sebagai pengurus cabor di tingkat kota.
Dan yang jadi catatan sekarang, sebutnya, Komisi D DPRD akan segera mengintervensi dan pihaknya akan berusaha memberikan peran aktif ke pengurus cabor.
“Akan dibuatkan regulasi khusus, untuk sistem perekrutan yang lebih transparan. Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan di satuan pendidikan,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko lebih condong menyoroti soal masih banyaknya fasilitas olah raga di Kota Malang, hal dianggap masih kurang peratawan.
Kondisi itu jika dikaitkan dengan prestasi olah raga yang ada di Kota Pendidikan Ini. Menurutnya, ada juga cabang olahraga yang tidak punya tempat latihan. Salah satunya olah raga airsoft gun.
“Karenanya, kami akan segera melakukan koordinasi bersama Kepala Disporapar Kota Malang, untuk melakukan pemetaan dulu. Setelah dilakukan pemetaan, baru akan dieksekusi,” tegasnya.
Djoni juga menambahkan, kalau pemeliharaan atau pembangunan sarana dan prasarana yang baru bisa dilakukan mulai tahun depan.
Harapannya setelah fasilitas atau sarana dan prasarana di Kota Malang sudah bagus, bisa langsung dipromosikan sebagai Sport City. (Faricha Umami – Ra Indrata)