Malang Post – Hingga Minggu, (3/9/2023) kebakaran hutan di Gunung Arjuno terus meluas ke wilayah sisi Kota Batu. Kebakaran itu merembet ke wilayah Kota Batu sejak Jumat (1/9) malam. Total ada delapan titik koordinat kebakaran, terjadi di gunung setinggi 3.339 mdpl itu.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, kebakaran hutan Gunung Arjuno pertama kali terjadi pada Sabtu (26/8/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Terjadi di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
“Kemudian sehari berselang, yakni pada Minggu, 27 Agustus sekitar pukul 16.30 WIB, api merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Kemudian terus meluas hingga wilayah Kota Batu pada 1 September 2023,” beber Agung, Minggu, (3/9/2023).
Kebakaran hutan itu terus meluas karena sejumlah vegetasi mengering akibat kemarau panjang, sehingga sangat mudah terbakar. Diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang, sehingga api sangat cepat merembet.
“Dalam peristiwa tersebut, sejumlah vegetasi di hutan Gunung Arjuno terbakar. Seperti cemara gunung, ilalang dan semak belukar. Sementara penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Agung.
Akibat kebakaran hutan itu, berdampak pada kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Gunung Arjuno. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkan kobaran api. Dilakukan oleh para petugas gabungan lintas sektoral.
Diantaranya petugas dari BNPB, BPBD Jatim, BPBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Kabupaten Malang, BPBD Kota Batu, Tahura R Soerjo, TNI, Polri dan unsur relawan bahu membahu melakukan pemadaman.
“Proses pemadaman dilakukan secara manual dan water bombing dikawasan yang terbakar. Pada Sabtu, (2/9) helikopter type AS350B3e dengan nomor lambung PK-DAP, telah melakukan penerbangan selama kurang lebih 5 jam. Dengan sortie 1 sebanyak lima kali water bombing, sortie 2 sebanyak delapan kali water bombing dan sortie 3 melakukan patroli. Helikopter itu melakukan water bombing sebanyak 13 ribu liter air,” papar Agung.
BPBD Kota Batu bersama Tahura R Soerjo, TNI, Polri, unsur relawan dan masyarakat, pada 1 September 2023 juga telah melakukan penyisiran. Serta melakukan pemadaman secara manual yang terbagi dalam tiga tim dalam satu hari.
Selain itu, dalam upaya pemadaman api kebakaran Gunung Arjuno, juga telah dilakukan pengaktifan posko darurat di Pendopo Kaliandra, Desa Dayurejo, Prigen, Kabupaten Pasuruan oleh BPBD Jatim. Lalu pengaktifan Posko Penanganan Karhutla Kota Batu di Pos 04 Tahura Sumberbrantas.
Dengan adanya peristiwa tersebut, juga dilakukan peningkatan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, menjadi status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BPBD Jatim dan Lanud Abd Saleh untuk melakukan proses water bombing,” tandasnya. (Ananto Wibowo)