Malang Post – Aparat Kepolisian Resor Malang, berhasil mengungkap kasus peredaran obat-obatan jenis Tramadol hingga Hexymer yang populer dengan sebutan ‘pil kuning’. Tindakan tegas ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat dari bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang.
Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, mengungkapkan bahwa tersangka berinisial AM (33), warga Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ia berhasil diamankan oleh tim reserse Polsek Sumberpucung pada Jumat (25/8/2023) di rumanya tak lama setelah mengedarkan pil dengan logo DMP tersebut.
“Kami berhasil mengamankan seorang pria yang diduga mengedarkan obat keras berbahaya yang kerap disebut Pil Kuning,” kata Iptu Taufik saat dikonfirmasi di Polres Malang, Minggu (27/8/2023).
Dari operasi tersebut, lanjut Taufik, polisi berhasil menyita sebanyak 180 butir pil kuning serta ratusan plastik klip kecil yang diduga digunakan untuk membungkus obat-obatan berbahaya tersebut. Selain itu, petugas juga mengamankan sebuah ponsel dan dua botol plastik yang diduga digunakan sebagai wadah sisa pil berbahaya.
Penangkapan AM ini bermula dari informasi yang diterima dari masyarakat yang resah dengan adanya peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang di wilayah tersebut. Tindakan cepat dari kepolisian berhasil mengakhiri aktivitas AM dan mengamankan barang bukti yang cukup untuk memproses hukum.
“Penangkapan berawaal dari imformasi masyarakat, lalu petugas merespon dengan melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap tersangka,” jelasnya.
Akibat perbuatannya, tersangka AM telah ditahan di rutan Polsek Sumberpucung. Dia akan dijerat dengan pasal 435 Jo pasal 138 ayat 2 dan 3 atau pasal 436 ayat 1 dan 2 UU RI Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Ancaman hukuman yang dihadapi tersangka adalah maksimal 12 tahun penjara.
Taufik mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta aktif dalam memerangi peredaran narkoba dan obat keras berbahaya dengan memberikan informasi jika mengetahui adanya peredaran serupa. Langkah ini diharapkan dapat membantu pihak kepolisian dalam meminimalisir peredaran obat-obatan terlarang yang merusak kesehatan dan masa depan generasi muda.
“Polres Malang berkomitmen untuk terus memberantas peredaran obat-obatan terlarang, laporkan kepada kami jika ada informasi peredaran narkoba maupun obat berbahaya,” pungkas Taufik. (hmsresma)