Malang Post – Salah satu pelatih tim Liga 1 musim 2023/2023, yang menjadi momok bagi Arema FC, adalah Aji Santoso. Pelatih yang justru asli Malang. Tapi tak pernah memoles tim asal Malang. Kecuali Arema FC.
Bagaimana tidak, Transfermarkt mencatat dari sembilan kali bertemu di kompetisi resmi. Arema FC hanya tiga kali memenangkan pertandingan, melawan tim yang dilatih Aji Santoso.
Bahkan dalam lima pertemuan terakhir, tim polesan Aji Santoso, tidak pernah kalah dari Arema FC.
Dan di musim ini, pertemuan antara Aji Santoso dengan Arema FC, lebih dipercepat dari jadwal semula.
Itu tak lepas dari posisi Aji Santoso, yang berpisah dengan Persebaya dan bergabung di Persikabo 1973. Yang akan bertemu di pekan ke-10. Pada Senin (28/8/2023) mendatang.
Sementara jika Aji Santoso masih tetap bersama Persebaya, pertemuan kedua tim baru akan terjadi pada pekan ke-13.
Namun demikian, asisten pelatih Arema FC, Kuncoro sejak dini sudah mengantisipasi hal-hal yang berbau non teknis tersebut. Salah satunya adanya sugesti negatif, menyusul pertemuan dengan tim yang dipoles Aji Santoso.
“Kita tekankan kepada anak-anak, jangan sampai tersugesti dengan rekor-rekor begitu. Kini tergantung usaha kita. Kalau kita berusaha dengan taktikal yang bagus, Insya Allah gak pengaruh,” kata Kuncoro.
Bahkan agar tak dihantui sugesti negatif seperti itu, Kuncoro berpesan kepada para penggawa Arema, untuk jangan memikirkannya. Semakin dipikirkan, apa yang ditakutkan bisa jadi akan benar-benar menjadi kenyataan.
Sebagai mantan pesepak bola profesional, Kuncoro mengakui, sugesti negatif bisa merusak konsentrasi pemain di dalam lapangan.
Pelatih asli Malang itu merasakannya sendiri, saat masih membela Arema di era Galatama.
“Kadang-kadang, pemain juga kebawa suasana. Contoh, waktu jaman Galatama, saat Arema juara 1992-1993.”
“Arema punya rekor tak pernah menang lawan PKT Bontang. Hal itu kejadian, dua kali kita bermain lawan mereka gak bisa menang karena kepikiran hal begitu,” imbuhnya.
Kuncoro menegaskan, sekarang ini eranya sudah jauh berbeda dari era Galatama dulu. Karenanya, para pemain Arema harus bisa melupakan segala hal yang bisa menjadi sugesti negatif di pikiran.
“Sekarang ini kan eranya sudah berbeda. Insya Allah, gak usahlah memikirkan yang begitu-begitu. Bismillah, kita bangkit. Inilah saatnya,” tegasnya.
Meski demikian, Kuncoro mengakui Aji Santoso adalah pelatih bagus. Yang pasti akan memberikan pengaruh positif bagi setiap tim yang dilatih. Tidak terkecuali Persikabo 1973.
Tetapi karena sudah sering bertemu, pelatih berusia 50 tahun itu sudah hafal karakter kepelatihan Aji Santoso. Begitu pula sebaliknya.
Kuncoro menyebut, tim analis Arema pun sudah melakukan tugasnya, untuk menganalisa seperti apa permainan Persikabo 1973.
“Kita sudah tahu bagaimana cara bermain Coach Aji. Kita juga punya tim analisis yang melakukan tugasnya dengan baik. Untuk menentukan taktikal seperti apa yang akan kita pakai.”
“Seperti lawan Persija Jakarta kemarin. Sudah kita analisis sebelumnya. Dua gol Gustavo Almeida kemarin, juga sesuai dengan kelemahan lawan yang sudah kita analisis. Kita berhasil memanfaatkan lubang di pertahanan lawan,” jelas mantan pelatih fisik Arema FC, di era kepelatihan Eduardo Almeida. (*/ Ra Indrata)