Malang Post – Berhentinya paceklik gol yang dialami striker Arema FC, Gustavo Almeida dos Santos. Ternyata tak lepas dari keberanian karteker pelatih Arema FC, Kuncoro.
Dalam tiga laga terakhir, sebelum pekan ke-9, striker asal Brasil itu tak bisa mencetak gol. Padahal sebelumnya, dia rutin memaksa kiper lawan, memungut bola dari jala gawangnya.
Saat Arema FC dijamu Persija Jakarta. Di pekan ke-9 yang berlangsung di Stadion Patriot Candra Bhaga, Bekasi. Kuncoro mengubah pola permainan. Dari yang sebelumnya 4-3-3 menjadi 4-4-2.
Dari yang semula Gustavo Almeida menjadi striker tunggal. Dalam pola yang baru itu, ada striker lainnya yang menjadi tandem. Tugas itu dibebankan kepada Dedik Setiawan.
Hasilnya memang langsung terlihat. Dua gol berhasil dicetak pemain berusia 27 tahun itu. Yang sekaligus memperkokoh posisinya sebagai top skor sementara, dengan sembilan gol.
“Saya lihat Gustavo sering dijaga ketat pemain lawan. Akhirnya saya kasih teman duet, Dedik Setiawan. Hasilnya dia bisa cetak dua gol.”
“Memang saat lawan Persija, saya coba rotasi pemain. Mengganti pemain di beberapa posisi. Dari bek kanan, bek kiri, sampai striker. Skema juga saya ganti, dari 4-3-3 ke 4-4-2,” jelas Koncoro.
Skenario yang disusun Kuncoro, sekaligus menunjukkan dibutuhkannya back-up pemain lain untuk Gustavo.
Bahkan dengan memasang dua striker, sebenarnya Arema FC bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Itu jika pemain-pemain Arema FC lainnya, cukup jeli dalam melihat permainan.
“Ketika Gustavo dijaga ketat lawan, seharusnya jadi momen bagi pemain lain, untuk memanfaatkan lubang yang ditinggalkan pemain lawan. Karena pasti butuh dua sampai tiga pemain untuk menjaga Gustavo,” lanjutnya.
Pun dengan adanya target man selain Gustavo, juga membuat pemain lawan lebih memperhatikan pergerakan di daerah pertahanan. Dan memaksa mereka untuk membagi perhatian.
“Sayangnya skema ini belum bisa berjalan lancar. Tapi hal itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi kami, dari beberapa pertandingan sebelumnya. Makanya, kita coba melakukan perubahan,” imbuhnya.
Dalam dua pekan terakhir sejak dipegangnya, Kuncoro menegaskan ada perkembangan yang signifikan, yang ditunjukkan para pemain Arema.
Baginya, ini modal penting untuk laga-laga selanjutnya. Sekalipun di pekan ke-10 nantinya, Kuncoro sudah harus menyerahkan tongkat kepelatihan kepada Fernando Valente.
“Perkembangan anak-anak sangat signifikan sekali. Dari sejak melawan RANS Nusantara FC saya amati, tim ini kenapa? Lalu, saya coba mencarikan solusinya, termasuk kesulitan kita mencetak gol dalam tiga laga terakhir, sebelum lawan Persija,” tandasnya.
Sayangnya usai turun lawan Persija, Minggu (20/8/2023) kemarin, Gustavo Almeida konon saat ini tengah dibekap cedera.
Bahkan pemain bernomor punggung 70 itu, menghilang dari sesi latihan di Stadion Gajayana, Malang, Selasa (22/8/2023).
“Dia masih pemulihan kondisi. Kami berharap dia bisa bermain saat melawan Persikabo. Tapi akan dilihat juga kondisi terakhirnya seperti apa,” katanya.
Fisioterapi Arema, Reta Arroyan, juga mengakui kondisi Gustavo sedang tidak baik-baik saja.
Mantan pemain Negeri Sembilan FC Malaysia itu, mengalami benturan lutut ketika dihadang pemain lawan di pertengahan babak kedua.
Gustavo mendapatkan perawatan di lapangan. Namun dia bisa melanjutkan hingga pertandingan rampung.
“Saat ini, kondisi Gustavo 65 persen. Di sekitar lututnya ada sedikit bengkak akibat benturan di pertandingan sebelumnya,” katanya. (*/Ra Indrata)