Malang Post – Hujan yang mengguyur wilayah Malang Selatan, Kabupaten Malang, pada beberapa hari terakhir ini. Tidak hanya menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa titik di kabupaten setempat.
Namun, juga menyebabkan jalan ambles, yang mengganggu masyarakat di tiga desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, yakni Desa Pujiharjo, Sumbertangkil dan Desa Purwodadi.
Agar jalan penghubung desa tersebut tetap bisa dilewati, warga ketiga desa secara sukarela. Melakukan perbaikan, dengan menguruk tanah pada jalan yang ambles. Tentunya dengan bahan seadanya. Paling tidak, agar sepeda motor bisa lewat.
“Karena jalan ambles itu, disebabkan bangunan beton dan aspal tergerus longsoran tanah, yang sebelumnya wilayah desanya diguyur hujan,” ungkap Kepala Desa (Kades) Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Hendik Arso, Selasa (11/7/2023),
Tingginya curah hujan, lanjut dia, membuat badan jalan hanyut terbawa longsoran tanah. Sebagian median jalan juga hancur.
Padahal jalan yang ambles tersebut, juga sebagai akses penghubung menuju tiga desa. Serta akses jalan menuju wisata Pantai Lenggoksono.
Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, untuk segera memperhatikan kondisi jalan yang kini mengalami ambles. Karena sepanjang jalan yang ambles, adalah akses menuju tempat wisata pantai. Yang banyak dikunjungi wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu, Hendik juga menyampaikan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), sudah cek lokasi.
“Kita harapkan agar jalan ambles tersebut, segera dikerjakan atau diperbaiki. Karena jika tidak dikerjakan, dampaknya akan mengganggu aktivitas masyarakat ditiga desa,” tegasnya.
Misalnya, katanya, hasil pertanian dan perkebunan masyarakat Desa Pujiharjo. Diantaranya hasil panen kelapa dan pisang, harus memindahkan untuk diangkut truk maupun mobil pick up, yang otomatis harus mengeluarkan biaya tambahan.
“Jalan yang ambles itu untuk sementara tidak bisa dilewati roda empat (R4),” jelasnya.
Hal ini dibenarkan salah satu warga Desa Pujiharjo, Suparman. Pihaknya terpaksa memindah hasil panen pisang, dengan menggunakan kendaraan R2 menuju mobil pick up, yang menunggu di utara jalan. Yang akses jalannya tidak ambles.
“Sedangkan untuk memindahkan hasil panen pisang itu ke mobil pick up, kita lakukan beberapa kali. Dengan begitu, agar hasil panen pisang segera bisa terjual, meski harus ada tambahan biaya angkut menggunakan sepeda motor.”
“Bagaimana lagi, cara untuk menjual hasil panen pisang, jika tidak dengan cara seperti itu, akan tidak bisa berjual. Sehingga dirinya memohon kepada Pemkab Malang agar segera memperbaiki jalan ambles. Dan jika tidak segera diperbaiki, maka jalan ables akan semakin dalam, apabila terus diguyur hujan,” paparnya. (Ra Indrata)