
Malang Post – Tergeletak tidak bernyawa, seorang mahasiswa berinisial KM (24) warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) di jalan kampung, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kematiannya memicu kemarahan teman korban dan kericuhan di sejumlah lokasi.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, membenarkan adanya kejadian. Dikonfirmasi lewat ponsel, Minggu (25/6/2023) siang, Putu menjawab singkat.
“Selamat pagi Mas. Benar. Untuk peristiwa tersebut sedang diselidiki,” ungkap Putu, pukul 09.37 WIB.
Dijelaskan lebih lanjut, Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, kejadian bermula Sabtu (25/6/2023) malam. Ada sekelompok pemuda, menggelar acara perayaan kelulusan kakak tingkat. Kelompok ini asal daerah yang sama, kata Taufik.
“Acara belum selesai, korban meninggalkan lokasi dan memancing emosi pemuda-pemuda yang ditinggakan. Mereka tersinggung dan menegur korban. Meneriaki dan terjadilah pengeroyokan,” cerita Taufik.
Sekitar pukul 01.30 WIB, datanglah anggota Polsek Karangploso ke lokasi kejadian. Kedatangan anggota untuk mengamankan TKP. Kabar meninggalnya korban KM, diketahui teman-temannya yang marah dan bermaksud mencari pelaku.
“Datang rombongan ke lokasi untuk mencari pelaku tapi di lokasi sudah tidak ada. Terjadilah perusakan di kafe itu. Sepeda motor dibakar dan sebuah mobil dirusak,” cerita Taufik. Tidak menemukan pelaku, rombongan pergi ke lain lokasi.
Lanjutnya, pencarian rombongan ini merembet ke beberapa titik, termasuk di Landungsari Dau hingga Lowokwaru Kota Malang. “Soal sebab kematian korban, masih didalami tim forensik di RSSA. Dilakukan otopsi di sana,” sebut Taufik.
Masih menurut Taufik, pasca kejadian, Polres Malang berkoordinasi dengan Satuan Brimob untuk menjaga situasi. Puluhan personil disiagakan di dua wilayah yakni Polsek Dau dan Karangploso.
Minggu (25/6) pagi, anggota Sat Reskrim Polres Malang dan Satuan lain, mendatangi lokasi kejadian. Termasuk di kafe lokasi awal dan titik lokasi terjadinya pengeroyokan. Jaraknya sekitar puluhan meter saja. Di tembok dan halaman, masih tampak noda cipratan darah.
Sementara itu, di sejumlah lokasi tersebar pula anggota berpakaian preman guna mengantisipasi adanya aksi susulan. Di lain sisi, tim Inafis Satuan Reskrim Polres Malang, turut serta memeriksa kondisi jenazah korban.
Adanya kejadian ini, Taufik menggarisbawahi bahwa korban meninggal bukanlah korban tawuran melainkan korban pengeroyokan. Jatuhnya korban jiwa ini juga dipastikan tidak ada kaitannya dengan kejadian bunuh diri seorang mahasiswi, Sabtu siang di Telogo Warna Lowokwaru.
“Kami mengimbau kepada berbagai pihak untuk menahan diri. Hindari terpancing informasi yang tidak benar, provokatif atau belum terkonfirmasi. Kasus ini masih diselidiki, mendalami keterangan saksi-saksi dan akan segera ada rilis, ” jelas Taufik.
Honda Jazz Dirusak, Motor Dibakar
Kafe sedang tutup saat berlangsung pesta perayaan kelulusan. Belum diketahui berapa persisnya pemuda pemudi yang berada di kafe itu, Sabtu malam. Pasca kejadian, dua kafe rusak parah.
Dua kafe bagian dalam dan luarnya masih berantakan. Kaca jendela pecah. Dalam kafe, masih teronggok sepeda motor satu motor Yamaha All New R15 terbakar sebagian. Kursi pun hangus. Kerusakan ini terjadi pasca tersiar korban tergeletak dikeroyok.
Adanya perusakan dan motor terbakar sempat ditindaklanjuti Damkar Kabupaten Malang. Sepeda motor dalam kafe, diketahui milik Dr Alam (51) warga Karyawiguna RT 04/RW 01, Tegalgondo, Karangploso. Ia adalah warga yang parkir motor dalam kafe.
Selain sepeda motor itu, massa juga merusak mobil Honda Jazz putih. Kaca jendela pecah, pecahannya berserakan. Sang pemiliknya, bukanlah mahasiswa atau pengunjung yang ikut dalam pesta. Tidak ada kaitan.
Korban yang membawa mobil, diketahui bernama Adinda Reihanisa, warga Turen. Dinda, sapaannya, Sabtu malam datang ke Tegalgondo untuk mengunjungi eks kos. Ia memarkir kendaraan di jalan raya dekat kafe karena di kosan tidak ada tempat parkir.
“Arek iki gak ngerti kejadiane mas. Arek iki dolen ndek koncone. Mobil diparkir ndek jln mergo gak onok tmpt parkir. dolen ndek kos e biyen (anak itu tidak tahu kejadian Mas. Dia main ke rumah temannya. Mobil diparkir di jalan karena tidak ada lahan parkir), ” sebut sumber Malang Post.
Diceritakannya, sekitar pukul 01.30 WIB, pihak kepolisian sedang melaksanakan olah TKP. “Dipikir sudah aman, Dinda putar mobil, lah kok tiba-tiba datang gelombang kedua, polisi juga jadi korban, Dinda lari masuk kosan lagi, ” papar Riwan.
Usai dipastikan benar-benar aman, mobil Honda Jazz kemudian dievakuasi ke Polsek Karangploso. Belum jelas apakah korban turut melaporkan kejadian perusakan itu ataukah tidak. Belum ada konfirmasi tambahan apakah ada korban lain yang menderita kerugian dampak aksi penyerangan. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)