Malang Post – Dokter Poliklinik UM, dr. Ifa Mufida, menjelaskan. Selain menurunkan berat badan, juga bisa mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol dan lemak jahat di dalam tubuh.
Penurunan berat badan juga akan mengontrol kadar gula darah yang lebih baik serta menurunkan tekanan darah.
Nah gula darah, kolesterol dan tekanan darah yang terkontrol akan menghindarkan seseorang dari berbagai macam penyakit metabolik. Seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Menakjubkan bukan?
Lebih dari itu, pemecahan asam lemak menjadi sumber energi, juga menyebabkan pemecahan berbagai macam toksin (racun) yang tersimpan di dalam lemak dan dikeluarkan dari tubuh. Hal ini lah yang dikenal dengan proses detoksifikasi.
Maka, ketika kita berpuasa menjadikan oksidan-oksidan di dalam tubuh ikut terpecah. Hal ini tentunya akan semakin menjadikan tubuh semakin bugar.
Belum lagi, bagi mereka yang selama ini merokok. Maka menyebabkan adanya penumpukan berbagai racun.
Berpuasa bisa dipastikan memberikan banyak dampak positif bagi tubuh mereka melalui proses pembuangan racun.
Dengan berpuasa, juga akan membantu menyelesaikan problem mereka yang mengalami kondisi kecanduan. Hal ini karena puasa bisa membantu seseorang untuk mengurangi keinginan merokok.
Mengkonsumsi kafein dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kecanduan. Ketika seseorang menjalankan diet yang seimbang di antara waktu puasa, maka mereka akan mendapatkan peningkatan kekebalan tubuh.
Hal ini terjadi karena adanya pelepasan racun dan pengurangan timbunan lemak dalam tubuh selama puasa.
Terlebih, jika kecenderungan orang berbuka puasa dengan makanan alami yang segar seperti buah-buahan yang mengandung air atau kurma.
Maka hal ini akan meningkatkan asupan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Ketika berpuasa, pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan tubuh kita kehilangan beberapa elektrolit tubuh.
Sebagaimana penelitian dari Attarzadeh Hosseini SR et al (2013) yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan komposisi air dan potasium selama puasa.
Namun, pembatasan cairan ini ternyata bisa tergantikan oleh fungsi ginjal yang sangat efisien mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Sehingga kita tidak jatuh pada keadaan dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa. Namun demikian, memang tetap dianjurkan untuk memperhatikan asupan cairan.
Meski sedang berpuasa. Wajib mengkonsumsi sekitar 1,5 liter per hari. Dengan pembagian di saat sahur dan berbuka.
Beberapa penelitian memaparkan. Setelah beberapa hari berpuasa, ada hormon yang meningkat yaitu endorfin.
Hormon ini dikenal sebagai hormon kebahagiaan ini menyebabkan perbaikan kewaspadaan, daya kognitif, dan kesehatan mental. Maka benar adanya jika berpuasa bisa menyehatkan baik secara fisik maupun mental.
Terlebih di bulan Ramadhan ada suasana keimanan yang sangat mendukung. Sehingga memberikan dampak yang menenangkan bagi jiwa orang-orang yang beriman.
Demikianlah, beberapa manfaat berpuasa Ramadhan yang menjadikan tubuh kita semakin sehat. Namun demikian, tetaplah ditanamkan bagi umat Islam untuk meluruskan niat.
Bahwa berpuasa hanya untuk meraih Ridha Allah SWT. Kesehatan yang akhirnya bisa didapatkan, semata-mata efek samping positif dari puasa. Ibarat pepatah, sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui.
Maka disamping mencapai takwa, insya Allah kita pun menjadi semakin sehat. Dengan syarat, tubuh sehat yang kita peroleh harus kita pertahankan sesudahnya.
Yakni dengan tetap membiasakan pola makan yang sehat. Membatasi keinginan, berhenti makan sebelum kenyang. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi-Habis)