
Malang Post – Wali Kota Malang, Sutiaji memasang target, pada 2024 mendatang, bakal menuju Piala Adipura Kencana 2023.
Kota Malang bersama seluruh elemen masyarakat dan stakeholdernya, harus bertekad dan komitmen kuat, mampu mewujudkan Adipura Kencana.
“Sampahmu – Tanggungjawabmu. Menjadi tagline kita menuju ke sana. Melalui peningkatan kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dari lingkup rumah tangga hingga perkotaan,” tegas Wali Kota Sutiaji, usai menerima peserta Kirab Adipura 2022, Jumat (3/03/2023).
Dikatakan lagi, keberhasilan Kota Malang meraih kembali Adipura 2022. Setelah raihan terakhir kalinya, pada Adipura 2017 silam. Menunjukkan masyarakat Kota Malang memiliki komitmen tinggi, dalam menjaga kebersihan.
“Raihan Adipura diperoleh bukan secara satu atau dua kelompok semata. Tapi diraih atas nama bersama warga Kota Malang. Keberhasilan ini dicapainya penuh perjuangan dengan kebersamaan seluruh elemen masyarakat,” tandasnya.
Capaian Adipura 2022 saat ini, lanjut mantan anggota DPRD itu, memudahkan Kota Malang dalam melengkapi administrasinya. Baik fisik atau non fisik. Untuk itu, pada 2023 ini semuanya harus kerja keras, turut mendukung dan mewujudkannya.
“Langkah kita menuju Adipura Kencana, tinggal selangkah lagi untuk melampauinya. Karena Kota Malang pada 2023 ini, informasinya dinyatakan memenuhi atau masuk kepesertaannya pada Adipura Kencana,” imbuhnya.
Terakhir, agar cita-cita Kota Malang menuju Adipura Kencana kian mudah. Pihaknya mengajak masyarakat turut mensukseskan pengurangan sampah plastik.
“Perda dan Perwalnya, akan segera kita keluarkan untuk mengatur hal itu. Pengurangan sampah plastik semisal, bakal diberlakukan pembelian (bayar). Manakala kita belanja di mall atau dimanapun berada,” pungkasnya.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menambahkan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya segera berinovasi cepat, dengan melakukan pemilahan sampah lingkungan dimulai dari rumah warga.
“Volume sampah di Kota Malang perharinya mencapai 750 ton. Dengan bantuan mesin dari Jerman, bersistem Sanitary Landfill, akan bisa menekan angka sampah di TPA, dengan lahan yang tersedia,” jelas Rahman.
Selain itu, dia juga mengajak masyarakat ikut memikirkan bersama. Sebab, persoalan sampah bukan tanggungjawab pada Pemkot, kelompok, perorangan atau pribadi semata. Tapi menjadi tanggungjawab kita bersama semuanya.
“Untuk itu, kami segera menata dan menertibkan beberapa hal. Satu contoh, penataan dan penertiban taman lebih bagus lagi. Menjauhkan dari kesan tempat yang berperilaku kurang etis oleh oknum yang tidak bermoral,” terang Rahman.
Berikutnya, lanjut Rahman lagi, DLH akan mengajukan penambahan armada pengangkutan sampah. Dari TPS lingkungan ke TPA Supiturang. Termasuk penambahan TPS baru dibeberapa wilayah. Agar penanganan sampah, bisa tertangani dari hulu ke hilir.
“Terakhir, PR yang mesti diselesaikan DLH terkait sampah perkotaan. DLH berhasil mengurangi jumlah sampah sebesar 24 persen. Ke depannya, terus lebih banyak lagi. Dengan dibantu pola TPS 3R dan Bank sampah. Serta semua elemen masyarakat, dengan kesadaran dan kepeduliannya,” ujarnya. (Iwan – Ra Indrata).