
Malang Post – Kamar dagang dan industri (Kadin) Kota Batu siap dampingi UMKM Kota Batu hingga naik kelas. Organisasi yang beranggotakan para pengusaha itu siap menampung berbagai produk UMKM Kota Batu. Mereka siap memberi wadah pelaku UMKM dalam hal pemasaran dan lainnya.
Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono menyatakan, pihaknya siap menerima berbagai macam produk UMKM Kota Batu. Pihaknya juga akan mendampingi para pelaku UMKM hingga naik kelas.
“Di Kota Batu harus ada gebrakan. Agar tidak hanya sebatas seremonial saja. Kalau ingin mengembangkan UMKM, di Kota Batu juga banyak pengusaha. Mereka bisa diajak bersinergi agar UMKM Kota Batu bisa makin berkembang,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, Kadin Kota Batu sudah punya rumah kurasi. Padahal Pemkot Batu belum punya hal tersebut. Kadin Kota Batu juga punya 10 kurator, guna menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat dikembangkan atau dilestarikan dikemudian hari.
“Kota Batu punya lebih 4.000 UMKM. Namun jika tidak digarap dengan baik oleh Pemkot Batu. Maka hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, jika Kadin saja sudah mau bergerak untuk kemajuan UMKM. Maka Pemkot Batu juga harus bergerak. Bersama-sama membangun jejaring dan kolaborasi, agar UMKM Kota Batu dapat bertahan dengan kondisi apapun.
“Sekarang dilaunching produk UMKM Surya Mas yang digandeng oleh Kadin Kota Batu. Kalau Kadin ini terus membantu UMKM. Maka UMKM bisa semakin surveive dengan produk yang berkualitas mulai dari kemasan hingga rasanya,” katanya.
Jika kualitas itu dijaga baik, Aries sangat yakin pangsa pasar produk UMKM Kota Batu akan menemukan pangsa pasar yang lebih luas. Pemkot Batu akan bersama-sama membantu pelaku UMKM agar harganya tetap kompetitif.
“Artinya ketika masuk toko oleh-oleh atau tempat wisata. Harganya tidak terlalu melambung tinggi dari harga yang telah disiapkan. Jangan sampai harganya tinggi sehingga orang tidak mau beli. Walaupun kemasan dan kualitasnya sudah bagus,” tuturnya.
Lebih lanjut perihal pemasaran produk UMKM pihaknya akan mensupport. Sehingga produk UMKM Kota Batu tak hanya terjual di pasar lokal saja. Namun bisa eksport ke luar provinsi atau bahkan sampai luar negeri.
“Pendamping dan support pemasaran hingga tembus pasar eksport akan kami lakukan. Karena ini adalah tugas pemerintah,” kata Aries.
Owner UMKM Surya Mas, Dwi Nur Koko Hidayat mengatakan, prodak UMKM besutannya sudah ada sejak tahun 2010 lalu. Namun karena kurangnya pendampingan, jalannya terseok-seok. Karena itu, pihaknya dibina oleh Kadin Kota Batu agar UMKM bisa naik kelas.
“Kami dibina oleh Kadin agar hasil produk kami jadi lebih bagus. Mulai dari kemasan dan kualitas produknya,” ujar Koko.
Support lainnya, ketika Kadin menggelar pameran di luar kota maupun luar provinsi. Pihaknya selalu diajak untuk memamerkan hasil produksinya. Dia mengaku, baru saja mengikuti pameran di Kalimantan yang diprakarsai oleh Kadin Kota Batu.
UMKM Surya Mas sendiri merupakan UMKM yang memproduksi keripik buah. Diantaranya seperti kripik apel, pisang, mangga, nanas, salak dan rambutan. Dalam satu hari, pihaknya bisa memproduksi hingga 60 kilogram keripik buah dengan tiga mesin penggorengan.
“Dari hasil produksi tersebut untuk pemasaran lokal Kota Batu saja sudah kualahan. Apalagi saat ini bahan baku juga sudah mulai langka. Sebab beberapa buah hanya ada musiman,” ungkapnya.
Koko mengungkapkan, ada sejumlah kendala yang dialami pelaku UMKM. Kendala utamanya adalah permasalahan permodalan. Seharusnya ketika musim panen, apabila tidak terkendala modal, pihaknya bisa membeli bahan baku sebanyak-banyaknya. Sehingga ketika tidak musim panen, hasil UMKM tidak berhenti produksi.
“Kami terkendala modal. Sehingga saat musim panen tidak bisa beli bahan baku sebanyak-banyaknya. Kalau bisa beli bahan baku, maka kami bisa produksi sebanyak-banyaknya. Kemudian saat musim seperti ini, tinggal jual saja,” tutupnya. (Ananto Wibowo)