Malang Post – Menjelang berganti menjadi universitas, IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, semakin memperbanyak kerjasama dengan perguruan tinggi lain. Yang levelnya tidak hanya nasional, tapi juga internasional.
Kali ini rangkulan dengan Moscow City University Russia. Yang dititik beratkan pada penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi. Untuk mengembangkan pendidikan, guna mempercepat proses internasionalisasi kampus.
Di kampus C IKIP Budi Utomo, Kamis (2/2/2023) kemarin, nota kesepahaman itu diteken. Antara Rektor IBU, Assoc. Prof. Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si dengan Vice Rector of the Moscow City University Russia, Prof. Elchin Gashimov, Ph.D.“Tadi saya jelaskan ke Prof. Elchin, kalau Maret 2023 nanti, IBU akan berubah statusnya menjadi universitas.
Jadi (kerjasama dengan) Moscow City University nanti, bisa masuk ke Fakultas Teknik. Terutama Teknik Informatika,” ujar Sam Rektor -panggilan akrab Nurcholis Sunuyeko- usai teken MoU. Tetapi tidak sebatas hanya soal teknik, yang memang menjadi spesialisasi kampus-kampus di Rusia, kerjasama juga menyangkut penelitian ilmiah, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengabdian masyarakat. Seperti halnya Darmasiswa.
Bahkan Prof. Elchin, ujar Sam Rektor, juga bersedia menjadi reviewer jurnal ilmiah. Yang akan diajukan oleh dosen-dosen IBU. Sehingga dosen nanti lebih maju. “Karena salah satu persyaratan kenaikan pangkat itu, salah satunya adalah adanya pengakuan jurnal internasional.
Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan kampus secara umum, tetapi juga dosen. Ini sangat bagus,” ucapnya.Diakuinya, kerjasama yang ke delapan dengan perguruan tinggi manca negara ini, adalah tindak lanjut dari nota kesepahaman pertama pada 2019 lalu. Tetapi karena pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia, kerjasama dengan Moscow City University Russia sempat terhenti. Baru kemarin bisa dilanjutkan untuk jangka waktu lima tahun ke depan.
“Nah, untuk membahas pengembangan bidang pendidikan ini, saya bersama Rektor dari seluruh Indonesia bahkan dunia, akan diundang ke Rusia. Sekitar medio Mei mendatang. Dalam agenda Rector Summit,” jelas Sam Rektor.
Dari pertemuan tersebut, tegasnya, diharapkan muncul bagaimana masa depan universitas. Termasuk bagaimana nilai-nilai akademisnya tetap bisa berjalan. Dan lebih penting lagi, ada pertukaran-pertukaran yang terkait dengan keilmuan. “Itu sekaligus sebagai bukti, dalam hal-hal tertentu, IKIP Budi Utomo diminati oleh kalangan dalam negeri dan internasional. Termasuk Rusia. Kerjasama dengan Rusia ini, sesuatu yang sangat besar manfaatnya. Jadi bukan hanya sekadar kerjasama,” tandas Pembina PWI Malang Raya ini.
Sedangkan Prof. Elchin Gashimov, yang juga sebagai Vice Rector of the Moscow City University Russia, PhD., mengakui, kehadirannya di Indonesia untuk melanjutkan kerja sama dan beberapa proyek dengan IBU, yang sempat tertunda sejak 2019 lalu. ‘’Padahal ada banyak program yang bisa dikerjasamakan dengan IBU.
Jadi kedatangan saya ini, sekaligus mengundang Rektor IKIP Budi Utomo Malang, untuk menjadi bagian dari perubahan-perubahan dunia pendidikan, pada Mei mendatang,” katanya.
Terlebih-lebih, kata head of the Samara Center for Education (city municipality) ini, antara Moscow City University dan IKIP Budi Utomo, banyak memiliki kesamaan.
Diantaranya IKIP Budi Utomo yang berkonsentrasi dan bergerak di bidang pendidikan guru. Yang dianggap sejalan dengan kebijakan di Rusia, yang terus berupaya peningkatan kemampuan guru.”Yang tidak kalah pentingnya lagi, di kampus ini, juga banyak memiliki mahasiswa internasional. Mereka dari berbagai negara di dunia. Itu juga merupakan pengakuan internasional.
Jadi memang sangat memungkinkan Indonesia bisa kerjasama dengan Rusia, di dalam pengembangan bidang pendidikan.Dalam kesempatan tersebut, Prof. Elchin juga sempat memberikan kuliah tamu. Yang mengambil tema: “manifesting social justice in education through digital technology”. Kepada dosen dan mahasiswa IKIP Budi Utomo. (Ra Indrata)