
Malang Post – Mahasiswa se Malang Raya dari berbagai kampus, banjiri bundaran tugu Kota Malang. Mengawal 25 poin tuntutannya, terkait isu nasional. Seperti kenaikan harga minyak goreng, BBM, tiga periode jabatan presiden serta isu lainnya, Selasa (12/04/2022).
Koordinator BEM Malang Raya, Zulkifli Nurfadilah menyatakan, ada 25 tuntutan aspirasi mesti disuarakan ke pemerintah. Disebabkan, melihat keterpurukan masyarakat sejauh ini.
“Di antara aspirasi perlu kami kawal, meliputi penolakan keras wacana tiga periode jabatan presiden. Kami pun meminta dengan sangat, adanya sikap ketegasan dari Presiden RI Jokowi. Penolakan penundaan pemilu 2024,” kata Zulkifli.
Lainnya, menurut dia, menuntut pemerintah sanggup memberikan bantuan minyak goreng. Selanjutnya didistirubisikan merata ke masyarakat-masyarakat yang membutuhkan.
“Harga Migor pun mesti diturunkan. Disisi lain, Presiden Jokowi sanggup memberantas mafia dibalik persoalan Migor. Berikutnya, menuntut pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan senantiasa konsistensi. Dan banyak lagi tuntutan lainnya,” bebernya.
Kapolresta Makota, Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan, pihaknya memberikan kesempatan BEM melakukan audiensi bersama Ketua DPRD setempat. Dan sesuai di lokasi, DPRD bersama Forkopimda menemui teman-teman BEM.
“Untuk mengantisipasi tidak diinginkan, kami menerjunkan total 1700 personil keamanan. Karena pemberitahuannya mahasiswa yang ikut aksi demo diperkirakan 1000 orang lebih,” ujar Buher.
“Teman-teman mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Alhamdulillah berjalan baik dan santun, di momentum ramadhan rasa kebersamaan muncul saling menjaga.”
“Kota Malang selama ini berlangsung kondusif, dan penuh cinta damai. Kita kawal Kamtibmasnya penuh dengan kedamaian dan kondusifitas. Alhamdulillah aksi demo di Kota Malang hari ini berjalan lancar dan damai,” tuturnya. (Iwan – Ra Indrata)