Malang Post — Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia membuahkan hasil bagus. Pandemi corona semakin terkendali dan penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia tengah melandai. Meski demikian, varian baru Covid-19 AY 4.2 juga tengah menghantui libur akhir tahun 2021 di Indonesia.
Pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir varian baru yang bisa memunculkan gelombang 3 serangan covid tersebut.
Masdalina Pane, Epidemolog menegaskan dalam Dialog Jumat: Tahan Diri Libur Akhir Tahun oleh KPC-PEN. Dikatakannya, bahwa satgas perlu menjaga layer kedua jaring pengamanan dari sebaran virus.
“Kami belum melihat ada indikasi gelombang ketiga. Tetapi, karena ada covid varian AY 4.2 yang semakin mendekat, kita coba jaga layer kedua. Kalau layer pertama, pintu masuk (Indonesia) agak sedikit longgar,” kata Masdalina, Jumat (12/11/2021).
Dengan kata lain, perlu ada pembatasan mobilitas di dalam negeri, sembari mengetatkan keluar masuk manusia dari luar ke dalam negeri. Intensitas pembatasan mobilitas sebagai protokol kesehatan di akhir tahun, perlu meningkat.
Selain itu, target vaksinasi dosis lengkap saat ini masih 39 persen. Sementara, target nasional adalah 70 persen sebelum akhir tahun. Sehingga, perlu ada percepatan dan kerja keras untuk mencapai target tersebut.
Pihaknya juga menyebut peran penting tim 3T, yaitu tracing, testing dan treatment nakes-Babinsa-Bhabinkamtibmas. Dengan mendeteksi secara dini, pemerintah bisa melakukan penanganan lebih cepat.
Sementara itu, dr Tirta Mandira Hudhi, influencer kesehatan, menyatakan berdasarkan pengalaman Juli 2021, saat varian delta menyerang, perlu ada antisipasi fasilitas kesehatan.
“Tahun ini sebaiknya perkuat (sarana.red) faskes. Kita nyaris hancur di Juli karena kehabisan oksigen dan konsentrator. Sudah beruntung bisa selamat,” kata dr Tirta.
Karena itu, pihaknya mengharap masyarakat tidak panik. Tapi tetap waspada dengan prokes. Kemudian, pada akhir tahun, pasti akan ada sale atau diskon besar-besaran.
Dia mengharap pengusaha juga berani menegur pengunjungnya yang tidak patuh protokol kesehatan.
“Pelaku perdagangan dan usaha sadar akan ada sale akhir tahun, banyak banget. Otomatis banyak antrian. Tahan diri, edukasi dan ingatkan, jangan mau cuan aja tapi gak mengingatkan (prokes),” tuturnya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyampaikan kiat pemerintah mencegah gelombang 3 akibat covid varian AY 4.2. Yaitu, meningkatkan kesadaran protokol kesehatan, di semua daerah di Indonesia.
“Sekarang ini skor kepatuhan memakai masker sudah 8. Dari skala 1-10. Tetapi, masih ada 11 persen daerah di Indonesia yang skor kepatuhan maskernya kurang dari 6,” katanya. (yan)