Malang Post — Dosen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) mengajarkan budaya inklusif pada 90 guru SMA di Indonesia, melalui zoom meeting beberapa waktu lalu. Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Disabilitas Jurusan Psikologi Fisip UB, Ari Pratiwi S.Psi M.Psi, memberikan pemahaman materi praktik yang sudah dilakukan UB.
Seperti, memiliki pertor tentang penerimaan mahasiswa penyandang disabilitas, memiliki PSLD, pendamping untuk teman-teman penyandang disabilitas, fasilitas dan sarana prasarana untuk penyandang disabilitas.
Selain memberikan pemahaman tentang praktik yang sudah dijalankan di UB, kegiatan tersebut juga mengundang narasumber praktisi di sekolah inklusi. Yaitu Sudarusman ST, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah X Surabaya dan Normalia Sage, S.Psi, M.Psi, koordinator program inklusi SMA Muhammadiyah X Surabaya.
Kedua pemateri diundang untuk memaparkan bagaimana budaya inklusif dimulai dari level kebijakan sekolah. Bagaimana implementasinya, khususnya dalam memberikan pelayanan dan akomodasi pada siswa berkebutuhan khusus.
Sudarusman, ST sebagai kepala sekolah model inklusi memaparkan sejarah berdirinya SMAM X Surabaya. Serta bagaimana dirinya selaku pimpinan sekolah menerapkan dan menegakkan peraturan sekolah berbudaya inklusif.
“Mengacu pada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tentang pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, penerapan budaya inklusif di sekolah utamanya harus mengedepankan hati,”kata Sudarusman.
Dia juga memaparkan mengenai visi misi sekolah dan bagaimana sekolah mengakomodir segala bakat dan minat siswa siswinya yang beragam.
Normalia Sage, S.Psi., M.Psi memaparkan mengenai prinsip-prinsip pendidikan inklusif, model-model disabilitas dan bagaimana penerapannya di sekolah.
Normalia juga menunjukkan program-program sekolah yang mencerminkan budaya inklusif, seperti magang kerja disabilitas, pendampingan pasca SMA seperti kuliah jalur difabel dan pengembangan life skill seperti komputer.
Program pengabdian masyarakat bertema “Menumbuhkan Budaya Inklusif di Sekolah” telah dilaksanakan beberapa waktu lalu melalui zoom meeting. Diikuti oleh mitra pengabdian masyarakat, yaitu SMA Muhammadiyah 1 Malang yang merupakan salah satu sekolah inklusi di Kota Malang.
Pada talkshow yang dipandu dosen psikologi UB, Ziadatul Hikmiah, S.Psi, M.Sc, dihadirkan Afif. Ia adalah mahasiswa difabel. Ia menceritakan, sepanjang perjalanan pendidikannya, mulai SD, SMP hingga SMA.
Orang tuanya banyak berperan, memperjuangkan diirnya agar bisa masuk sekolah umum. Banyak penolakan yang dialami Afif. Baik dari guru maupun dari teman sebayanya.
Namun, Afif mampu melalui itu semua dengan baik. Hingga sekarang dapat kuliah di Psikologi UB dengan nilai yang terbilang sangat memuaskan.
Pemaparan Afif ini, setidaknya memberikan gambaran budaya inklusif dari sudut pandang siswa berkebutuhan khusus. (yan)