Malang Post — Mengusung tema ”Indonesia Berkibar, Indonesia Tetap Semangat”, SMAK Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang kembali akan menggelar Pelangi Bangsaku.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini, kembali dilaksanakan tahun 2021. Persaudaraan Anak Kolese Santo Yusup (PAKSY) akan menampilkan seni budaya asal daerah masing-masing. Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kepala Sekolah Petrus Harjanto M.Pd mengatakan. Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Indonesia. Serta menjalin persatuan dan kesatuan serta menanamkan kepada siswa sikap saling menghormati perbedaan.
Karena munurutnya, di SMAK Kosayu terdapat 1226 siswa yang berasal dari 27 provinsi dan dari 233 SMP di Indonesia dengan berbagai latar belakang etnis, adat, bahasa, sejarah dan asal usul daerah.
“Jika semua dapat saling menghargai, khususnya di kalangan para pelajar, maka akan muncul suatu kekuatan, rasa cinta, rasa nasionalisme pada negara Indonesia tercinta,” ujar Petrus.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelangi Bangsaku ke-9 SMAK Kosayu Malang, Bismo Pandoyo Spd mengatakan.
Dalam giat Pelangi Bangsaku 2021 ini, tujuannya agar para peserta didik dapat mengekspresikan identitas diri (asal daerah). Apa adanya tersebut membagi para peserta didik sesuai dengan daerah asal masing-masing dengan nama Persaudaraan Anak Kolese Santo Yusup (PAKSY).
“Pelangi Bangsaku diharapkan dapat menjadi ajang penerapan pendidikan multikultural melalui pagelaran seni dan budaya nusantara”, tegasnya.
Sebagai catatan, peserta didik SMAK Kasayu Malang tahun pelajaran 2021/2022 ini, seluruhnya mencapai 1.226 orang. Sebanyak 55 persen siswa berasal dari luar Kota Malang dan 35 persen siswa berasal dari luar Pulau Jawa.
Mereka tinggal di rumah kos atau di asrama. Selain itu, peserta didik dan para pendidik juga berasal dari latar belakang etnis yang berbeda-beda. Seperti Tionghwa, Jawa, Melayu, Batak, Dayak, Ambon, Bugis, Toraja, Papua, Flores, Sasak dan Bali.
Acara ini mendapat apresiasi dan dihadiri virtual oleh pimpinan daerah. Seperti, Gubernur Jawa Tengah– Ganjar Pranowo, Wali Kota Malang–Drs H Sutiaji, Kadispora Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni. Bahkan Uskup Keuskupan Agung Jakarta yang juga menjadi Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.
Para wakil pimpinan daerah tersebut, sangat mendukung acara ini. Menurut mereka, dengan diselenggarakan acara seperti ini, kita bisa lebih mengetahui keaneka ragaman budaya di negara kita. Juga keaneka ragaman suku dan bahasa di Indonesia.
Walikota Malang Drs H Sutiaji mengatakan. “Terima kasih SMAK Kolese Santo Yusuf. Atas inisiasi dan peran aktifnya dalam menghidupkan kembali seni budaya Nusantara. Karena saya percaya dan optimis melalui rajutan budaya ini, kita mampu merajut suatu persatuan dan kesatuan,” tegas Walikota asal Lamongan tersebut. (yan)