Malangpost – Bagi orang yang tertular COVID-19 dengan gejala ringan, mereka diharuskan menjalankan isolasi mandiri atau isoman. Hal ini dilakukan agar pihak tenaga kesehatan bisa lebih fokus ke pasien yang mengalami gejala sedang dan berat.
Nah, jika sewaktu-waktu Anda atau anggota keluarga harus menjalani isoman, maka ada beberapa perlengkapan yang harus disediakan. Tidak hanya obat dan vitamin, Anda juga harus menyiapkan peralatan lain seperti alat bantu pernapasan, oximeter, dan lai-lain. Lebih lengkapnya, simak penjabaran berikut ini.
1. Masker
Walaupun Anda harus terus berada di dalam rumah saat isoman, namun masker harus tetap tersedia. Masker diperlukan ketika Anda keluar sejenak untuk mengambil makanan, atau keperluan apapun. Jika ada orang lain yang tinggal di rumah, maka menggunakan masker di dalam rumah adalah keharusan.
Perlu diingat bahwa masker yang digunakan haruslah masker medis. Hal ini karena masker medis efektif dalam mengurangi risiko penularan Covid-19. Sebaiknya jangan menggunakan masker kain atau yang hanya dua lapis, karena kurang efektif. Jangan lupa juga untuk mengganti masker Anda setiap empat jam sekali.
2. Termometer
Selanjutnya adalah termometer untuk mengukur suhu tubuh. Ini juga untuk memastikan bahwa kondisi Anda atau pasien isoman sudah berangsur baik atau belum.
Cek suhu tubuh setiap hari, untuk memastikan perkembangan kondisi. Ketika suhu tubuh naik, Anda bisa segera melakukan penanganan yang diperlukan. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan termometer sebagai perlengkapan isoman.
3. Oximeter
Bisa dikatakan bahwa oximeter ini adalah salah satu perlengkapan yang paling penting untuk pasien COVID-19. Pasalnya penyakit yang menyerang paru-paru ini bisa menghambat sirkulasi oksigen. Jadi, untuk memantau perkembangan pasien, kadar oksigen dalam darah harus diukur secara rutin menggunakan oximeter.
Anda cukup mengaplikasikan alat ini pada ujung jari, lalu perhatikan angka yang tertera di layarnya. Ada dua angka di layar yaitu yang menunjukkan saturasi oksigen dalam darah (%SPO2), dan angka yang menunjukkan detak jantung (HR atau PR).
Jika angka pada %SPO2 menunjukkan 95 ke atas, berarti kondisi saturasi oksigen dalam darah normal. Sedangkan kalau angkanya di bawah 95, berarti pasien dalam kondisi kurang oksigen.
4. Alat Bantu Napas
Alat bantu napas ini dibutuhkan untuk penanganan gejala sesak napas yang bisa muncul sewaktu-waktu. Anda bisa menggunakan inhaler, konsentrator oksigen, dan nebulizer. Pastikan Anda mendapatkan instruksi yang jelas dari dokter sehingga Anda memahami harus mencari alat bantu pernapasan yang mana.
Setelah mendapatkan saran dari dokter, Anda bisa mencari alat bantu napas yang dibutuhkan. Dalam kondisi seperti saat ini, memang lebih baik untuk menggunakan fasilitas online seperti situs e-commerce, seperti Blibli. Di sini Anda bisa memilih alat bantu napas yang dibutuhkan.
Inhaler untuk membantu pernapasan ini sudah mengandung obat. Cara pakainya tinggal Anda kocok, lalu semprotkan ke dalam mulut. Tahan beberapa detik, lalu hembuskan. Bernapaslah perlahan sembari menunggu efek dari obat. Selain inhaler, Anda juga bisa menggunakan nebulizer untuk mentransfer obat ke paru-paru.
Kemudian tabung oksigen dan konsentrator oksigen sama-sama berfungsi menyediakan oksigen murni pada pasien. Alat bantu pernapasan ini biasanya digunakan untuk pasien dengan gejala sedang atau berat.
5. Disinfektan
Selanjutnya, tentu Anda membutuhkan disinfektan. Perlu diingat bahwa disinfektan yang dibutuhkan bukan hanya hand sanitizer. Lebih dari itu, Anda juga harus rajin menyemprot disinfektan pada permukaan perabotan seperti kasur, meja, dan kursi.
Disinfektan ini berfungsi mencegah berkembangnya virus, bakteri, bahkan jamur. Anda bisa membeli disinfektan cair yang dijual dalam jerigen sekaligus. Jadi setiap kali ingin digunakan, Anda tinggal mengisi ulang. Dengan demikian, tidak hanya hemat namun Anda juga bisa meminimalisir interaksi dengan petugas kurir.
Selain disinfektan cair, Anda juga bisa membeli tisu basah yang mengandung alkohol 70%. Anda bisa menggunakan tisu ini untuk membersihkan permukaan yang sering Anda sentuh, seperti pintu, meja, headboard tempat tidur, dan lain sebagainya.
6. Obat dan Vitamin
Tentu saja Anda harus menyiapkan obat. Dapatkan resep dokter lalu Anda bisa membeli obatnya secara online maupun offline. Selain obat, Anda harus membantu tubuh mempercepat proses penyembuhan dengan vitamin. Adapun vitamin yang minimal harus ada yaitu vitamin C dan D.
Seperti yang umum diketahui bahwa vitamin C ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kemudian vitamin D berfungsi untuk membantu penguatan otot paru-paru, sehingga Anda bisa bernafas lebih mudah. Walaupun vitamin D bisa Anda dapatkan dengan berjemur di pagi hari, namun lengkapi juga dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Ada beberapa kasus COVID-19 dengan gejala menurunnya nafsu makan. Nah, bagaimanapun kondisi Anda, usahakan untuk tetap makan teratur. Obat dan vitamin tidak akan ada gunanya kalau Anda atau pasien sendiri tidak punya tenaga karena tidak makan.
7. Buku Catatan
Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah buku catatan. Dengan adanya buku catatan ini Anda bisa memantau kondisi pasien isoman, mulai dari suhunya, saturasi oksigen dalam darah, hingga detak jantung.
Catat semua perkembangan setiap harinya. Dengan demikian Anda bisa melihat apakah kondisi pasien berangsur baik atau tidak. Kalau perlu, catat juga apa yang Anda rasakan setelah mengonsumsi obat dan vitamin. Hal ini bisa memberi informasi jelas mengenai efek obat atau suplemen.
Berada dalam rumah untuk beberapa minggu selama isoman bisa sangat membosankan. Namun demikian, Anda tetap bisa mengisi waktu dengan kegiatan berguna seperti olahraga atau melakukan hobi kreatif. Anda bisa kunjungi Blibli untuk mendapatkan semua perlengkapan isoman, serta peralatan yang berkaitan dengan hobi dan olahraga.(*)