Malang Post – Kolaborasi, sinergi dan inovasi merupakan tiga kata kunci. Dalam pemberian layanan informasi yang selaras dengan kerangka keterbukaan informasi publik.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Brawijaya (UB) Prof Drs Gugus Irianto MSA Ph.D Ak, dalam Talk Show: Strategi Kolaborasi Layanan Informasi di Era Pandemi Covid-19.
Diselenggarakan Komisi Informasi Pusat (KIP), Selasa (24/8/2021). Kolaborasi ini, sesuai dengan spirit masyarakat. Yaitu gotong-royong dan bekerjasama.
Sinergi artinya saling melengkapi kekurangan dan inovasi. Perlu terus dilakukan untuk menghasilkan dan mendiseminasikan informasi kepada public. Terutama dimasa pandemi ini untuk menangkal berita hoaks.
“Pandemi berpengaruh pada segala aspek. Termasuk cara berkomunikasi, penyampaian informasi dan interaksi yang dibatasi untuk kepentingan kesehatan,” ujar Prof Gugus.
“Tantangan dimasa pandemi ini hampir sebagian besar kegiatan dilakukan secara daring. Untuk itu UB sebagai perguruan tinggi terus melakukan inovasi penyebaran informasi terutama menggunakan media teknologi,” paparnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, informasi kepada publik seluas-luasnya dalam batasan regulasi yang ada, sangat penting untuk mengurangi disinformasi. Sehingga masyarakat menerima informasi yang benar dari sumber yang kredibel.
Kolaborasi dan sinergi ini, menjadi bagian dari roadmap yang dikembangkan dalam rangka terus memperkokoh keterbukaan informasi publik di UB. Yang sudah dilakukan yaitu kolaborasi dan sinergi internal kelembagaan di lingkungan UB. Serta kolaborasi dan sinergi eksternal dengan institusi mitra UB.
Ia mencontohkan, kolaborasi internal untuk penyebaran informasi di UB dengan memanfaatkan teknologi. Melalui radio, stasiun TV, website, kanal pemberitaan, media sosial, yang semuanya bersinergi agar menghasilkan informasi yang benar.
Sementara itu, kolaborasi eksternal UB yang telah dilakukan di awal masa pandemi yaitu konsep Kampung Tangguh. Kerja sama UB dengan TNI POLRI ini, untuk membantu agar masyarakat sadar akan Covid. Dengan memberi informasi terkait Covid hingga pelatihan pemulasaraan jenazah.
Talk show ini, juga dihadiri Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Wafa Patria Umma. Ia menuturkan, pentingnya badan publik untuk memberikan informasi melalui media yang mudah dijangkau masyarakat. Seperti media sosial atau website untuk memudahkan masyarakat mengkroscek kebenaran.
“Masyarakat juga harus sadar bahwa informasi sangat penting untuk kepentingan orang banyak. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya,” lanjut Prof Gugus.
Jangan langsung ikut-ikutan menyebarkan agar hoaks tidak semakin meluas dan merugikan masyarakat. Kroscek dahulu dengan melihat website badan publik tersebut,” katanya. (yan)