Malang Post – Tidak hanya kuantitas, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga senantiasa meningkatkan kualitas. Kali ini Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Meraih akreditasi unggul. Ini akreditasi format baru dari Kemendikbud RI.
Raihan ini menjadikan PBSI UMM sebagai prodi pertama di antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia yang mendapatkannya.
Rektor UMM, Dr Fauzan M.Pd mengatakan. Prodi ini, telah lama siap menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Terlihat dari berbagai kegiatan akademis yang sudah dijalankan. Berbagai aspek yang dibutuhkan untuk mencapai akreditasi unggul juga berhasil dipenuhi dengan sangat baik.
Dr Sugiarti M.Si, Kepala Prodi (Kaprodi) PBSI UMM membeberkan. Akreditasi tersebut dapat dicapai, berkat kelengkapan komponen penilaian.
Ada empat aspek kunci yang sukses dipenuhi. Antara lain: dosen tetap prodi, kurikulum, sistem penjaminan mutu internal serta tracer study.
“Jumlah dosen yang kami miliki sudah memenuhi standar. Ditambah lagi dengan jumlah doktor dan kandidat doktor yang cukup banyak. Menjadi tenaga pengajar di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMM,” tuturnya.
Sugiarti juga menjelaskan. Penerapan kurikulum yang menyesuaikan perkembangan zaman, juga menjadi poin penting meraih akreditasi unggul.
Termasuk bagaimana menjalankan pembelajaran di masa pandemi. Sedangkan dari aspek penjaminan mutu internal, ia mengaku. Prodinya, sudah memiliki sinergitas dan kerjasama kolaboratif. Dengan lembaga strategis seperti Unit Pelaksanaan Teknik-Akreditasi dan Pemeringkatan (UPT – AP), Lembaga Informasi dan Publikasi (LIP) dan Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) UMM.
“Kami mendapatkan kemudahan dengan adanya BPMI. Menjadi penjamin mutu internal bagi program studi di UMM. Usaha ini juga menjadi bentuk kerja kolaboratif kami dalam meraih akreditasi Unggul,” jelasnya.
Satu lagi komponen penting ialah tracer study. Yaitu, umpan balik alumni. Terkait kemampuan dan skill.
Dari hasil pelacakan, masa tunggu kerja lulusan Prodi PBSI UMM rerata hanya tiga bulan. Angka tersebut telah memenuhi ketentuan. Yakni maksimal enam bulan.
Selain itu, kesesuaian bidang kerja yang masih linier. Seperti guru dan editor, juga berpengaruh dalam penilaian akreditasi.
Meski sudah meraih akreditasi unggul, Sugiarti mengaku. Bahwa PBSI UMM akan terus memperbaiki diri. Senantiasa berusaha mendapatkan akreditasi internasional.
Selain itu, juga berusaha menjadi program studi rujukan bagi banyak pihak. Baik nasional maupun internasional.
“Karena sudah mulai banyak jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri atau Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Maka akreditasi internasional adalah hal yang penting agar kami mampu menjadi rujukan utama,” ungkapnya.
Terakhir, Sugiarti berharap banyak hal-hal baik datang. Berkat akreditasi unggul ini. Mulai dari proses pembelajaran yang bagus. Hingga kuantitas dan kualitas mahasiswa serta alumni.
“Kami selalu berupaya meningkatkan layanan dan pendidikan terbaik. Demi mencetak mahasiswa serta lulusan yang mumpuni di kemudian hari,” tutupnya menerangkan. (yan)