![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2021/07/WhatsApp-Image-2021-07-07-at-21.47.04.jpeg)
Malang Post – Pandemi Covid-19 memaksa aktivitas belajar mengajar dilakukan dari rumah. Namun nyatanya, banyak siswa yang malah memakai waktu belajar untuk bermain. Seperti halnya di dusun Ngepeh, khususnya di RT 08 RW 06, Ngijo, Karangploso. Padahal mereka akan mengikuti ujian kenaikan kelas maupun ujian kelulusan.
Hal tersebut menjadi perhatian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam rangka program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 48 Gelombang 7. Salah satu program kerja mereka adalah pendampingan belajar bagi siswa, khususnya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Pendampingan belajar di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk memaksimalkan pemahaman para siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Sekaligus untuk membantu mereka menghadapi kesulitan dalam belajar.
Kebanyakan kendala yang dialami adalah ketika melaksanakan kelas daring, mereka lebih fokus dengan gawai ketimbang materi pembelajaran, sehingga dapat mengurangi tingkat pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan oleh guru.
Dalam pendampingan belajar ini, kelompok 48 membuat kelas yang terbagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok 1 terdiri dari siswa-siswi yang duduk dibangku kelas 1-3 dan kelompok 2 terdiri dari siswa-siswi yang duduk di kelas 4-6.
Selama 5 hari para mahasiswa memberikan latihan soal, membantu mengerjakan PR dan membantu menjelaskan materi LKS. Selain itu juga ada kelas literasi selama 3 hari, dimana mereka didampingi untuk membaca, memahami dan menceritakan ulang isi bacaan yang sudah disediakan.
Para siswa begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan anak yang masih duduk di bangku TK juga ikut berpartisipasi dari awal sampai program berakhir. Perangkat desa juga sangat mendukung pendampingan belajar di Dusun Ngepeh, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini. (*)
Ditulis oleh Mahasiswa PMM UMM