Malang Post – Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng I. Abraham Lomi MSEE bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr F Yudi Limpraptono ST MT dan Kaprodi Bisnis Digital, Dr lr Julianus Hutabarat MSIE dan Wakil Dekan III, Drs Sumanto Msi, Kamis (17/6/2021) mengenalkan pada media.
Humas ITN menjelaskan, program studi Bisnis Digital, mengambil peranan dalam mengantisipasi kebutuhan tenaga profesional pengelola bisnis ritel. Merancang program studi sesuai kebutuhan industri ritel.
Design kurikulum pada mata kuliah bisnis ritel mencapai 50 %. Selebihnya, mata kuliah yang menekankan pada peningkatan kompetensi bidang managerial berbasis pada Information Communication and Technology (ICT), team work dan etos kerja.
Diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan industri akan tenaga profesional dengan kompetensinya handal di bidang ritel. Prof Abraham Lomi menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan lima dosen yang memiliki kompetensi di bidang tertentu.
Selain tenaga pengajar, beberapa syarat yang ditentukan dan dinilai oleh Kementerian Dikbudristek RI adalah pemenuhan terhadap sarana dan prasarana penunjang.
“Kami penuhi semua persyaratan. Termasuk sarana dan prasarana sehingga kami dapat izin dari pusat. Ada laboratorium pendukung juga sudah kami siapkan,” tuturnya
Kaprodi Bisnis Digital S1 Dr Ir Julianus Hutabarat MSIE menjelaskan profil kelulusan Manajerial Bisnis. Diharapkan lulusan mampu: mengelola usaha bisnis internal, memiliki kemampuan bernegosiasi dan membangun community development.
Bidang Pengembangan Usaha, diharapkan lulusan mampu: melakukan pengembangan usaha, dalam upaya mengantisipasi peluang dan mampu berdaptasi terhadap economy disruption/turbelensi
Star up bussines/enterpreneurship, lulusan diharapkan mampu: menangkap peluang baru dan mewujudkan usaha baru berbasis ide kreatif dan inovasi. Metode Pembelajara Seven Quality (7Q) : Tutorial di Kelas, Praktikum, Direct Selling, Magang, Pameran, Incubator, Start-Up Business sampai masuk pasar (skripsi).
Lanjutnya, untuk praktisi pendukungnya, program studi Bisnis Digital ini, bekerjasama dengan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) dan BRI. Nantinya mahasiswa diwajibkan magang selama setahun, dan masih banyak lainnya.
“Untuk angkatan pertama sekitar segitu (150 mahasiswa baru). ITN Malang ini, satu-satunya kampus di Jatim yang menggunakan prodi dengan nomenklatur bisnis digital,” ujarnya.
Julianus juga membeberkan, ada beberapa alasan mengapa ITN Malang membuka prodi baru bisnis digital. Salah satunya karena 10 jenis pekerjaan yang dicari masyarakat saat ini adalah bisnis digital.
“Sehingga ITN Malang mengambil peluang itu yang diwujudkan dengan pembukaan prodi baru,” ujar Julianus. (yan)