Malang-Post – Dies Natalis ke-67 bagi UM (Universitas Negeri Malang) tahun ini sarat makna. Karena situasi masih pandemi. Semua aktifitas masih dibatasi. Namun tidak menyurutkan semangat. Justru dijadikan motivasi berinovasi.
Launching dies natalis ini, dilakukan Rabu (16/6/2021) siang. Digelar luring dan daring. Melalui kanal youtube resmi Universitas Negeri Malang official Https://bit.um.ac.id/DiesNatalis67.
Dihadiri segenap civitas akademika di Gedung Rektorat. Tak lupa menerapkan protokol kesehatan. Melalui dies natalis ini, UM bertekad terus berproses cipta karya yang inovatif, unggul, menjadi rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan.
Dalam sambutannya Prof Dr Sukowiyono SH M.Hum, Ketua Senat menyampaikan. Tidak terasa UM telah menginjak usia 67 tahun. Tentunya harus lebih maju.
“Bukan main dari masa ke masa, perkembangan universitas ini. Mulai tahun 1973, saat saya pertama di sini. Perkembanganya bukan main. Gedung pencakar langit sudah banyak kita miliki. Semoga kita bisa semakin besar, semakin modern dan semakin bermartabat,” ujar Sukowiyono.
Tema Dies Natalis ke 67 ini adalah Inovasi Wujudkan Merdeka Belajar. UM memiliki sejarah panjang dimulai dari Ikip Malang dan bertransformasi menjadi universitas sejak tahun 1999.
“Upaya menjaga tradisi kegemilangan UM menjadi tradisi pokok kita semua. Untuk menjaga marwah UM. Kita wajib terus menjaga track positif hasil inovasi dan hasil baik lainya. Sebagai bukti UM adalah perguruan tinggi yang unggul yang diakui prestasinya di kancah nasional maupun internasional”.
“Dengan adanya kebijakan Mendikbud perihal kampus belajar merdeka belajar (KBMB), UM harus mampu menjadi inpugator dan kreatifitas. Agar lulusannya bisa bersaing di tataran nasional dan internasional. Melalui kebijakan KBMP, semakin membuka peluang untuk studi. Atau unit-unit yang mendukung peningkatan inovasi dan prestasi akademik dan non akademik.”
“Semoga ijin perubahan status UM dari perguruan badan layanan umum menjadi perguruan tinggi berbadan hukum segera terwujud. Semoga dengan ditambahkan umur kita yang ke-67 tahun, kampus tercinta ini semakin modern, besar dan bermartabat,” pungkas Sukowiyono.
Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin M.Pd usai melaunching dies natalis menyatakan, “Masa pandemi seperti ini, inovasi setiap guru pengajar diperlukan. Untuk pengembangan kurikulum yang maksimal.”
“Sehingga khususnya 3 tahun ini, kita berlari mendorong. Sifatnya lebih kolaboratif. Lebih bergandeng tangan dengan lainnya. Sehingga lulusan universitas ini lebih handal, terbaik, maksimal dan dapat bersaing di dunia nyata untuk kontribusi yang maksimal bagi negara”.
“Karena setiap hidup adalah kompetisi. Seperti kompetisi yang dilaksanakan Mendikbud. Alhamdulillah yang terbaru perihal pertukaran mahasiswa internasional. Kita meloloskan 11 mahasiswa. Rencananya untuk tahun ini, negara akan membiayai pertukaan mahasiswa sejumlah 1000 mahasiswa”.
“Semoga kedepanya mahasiwa kita yang lolos akan bertambah. Target kita lebih dari 14 terbaik perguruan tinggi nasional”, tegasnya.
“Begitu juga dengan peringkat perguruan tinggi dunia. Harus lebih baik lagi. Buktikan bahwa UM bisa. Makna dies natalis kali ini, kita siap menuju kompetisi. Sebagai penyemangat agar tampil lebih baik lagi”, seru Rofi’uddin.
“Harapan saya, dengan sisa waktu satu bulan ini, kita bisa lebih baik lagi. Meraih posisi lebih baik dari 14 besar perguruan tinggi terbaik nasional,” harapnya mengingat penilaian ranking nasional maksimal Juli dan pengumuman 18 Agustus 2021. (yan)