Malang-Post – Pandemi Covid-19 benar-benar membuat pecinta balap kuda harus puasa kompetisi. Lantaran, sepanjang pandemi, event balap kuda tak bisa digelar. Jika dihitung mulai awal pandemi, sudah 1,5 tahun event olahraga bergengsi ini mati suri.
Oleh karena itu, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Batu menggelar latihan bersama (latber). Mengundang komunitas kuda se Malang Raya. Latber dilaksanakan di lapangan Paramon sirkuit motor cross Kota Batu, Kamis (27/5/2021) mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB.
Humas Pordasi Kota Batu, Hadi Sutrisno mengatakan. Digelarnya latber balap kuda oleh Pordasi Kota Batu ini, untuk kembali melenturkan otot-otot kuda.
Karena sudah lama vakum dari kejuaraan. Selain itu juga untuk melihat performanya masih sama atau sudah menurun.
“Latber kali ini diikuti 30-40 kuda dari seluruh Malang Raya. Pada latber ini menampilkan delapan kali race. Setiap race nya diisi oleh empat sampai lima kuda,” ujar Hadi kepada Malang Post.
Latber juga berfungsi menambah jam terbang para joki kuda. Terutama joki pemula. Karena joki muda sangat memerlukan jam terbang yang bagus untuk mengasah kemampuan dan mental bertanding.
“Bisa dilihat bersama, setelah digelar latber ini banyak kuda yang performanya menurun. Larinya sudah tak sekencang dahulu,” ujarnya.
Kata Hadi, pada Latber balap kuda ini, para peserta menggunakan kuda berjenis Sandel. Kuda Sandel sendiri merupakan kuda lokal yang dikawin silangkan. Lebih dari itu, sebenarnya kontingen yang ingin mengikuti latber ini sangat banyak. Namun karena masih dalam suasana pandemi mereka tak bisa datang.
“Di Kota Batu sendiri ada 10-20 stabel atau peternak kuda dengan jumlah kuda mencapai 40an ekor. Selama vakum, kuda-kuda tersebut hanya di rumah saja. Dengan diberi makan dan diajak jalan-jalan,” katanya.
Pada latihan bersama itu, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Para peserta dan penonton latber diwajibkan untuk memakai masker dan menjaga jarak. Sebelum memasuki arena balap kuda, mereka juga diwajibkan untuk mencuci tangan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, jika semisal tidak ada pandemi. Dalam satu tahun event balap kuda bisa digelar sebanyak enam kali. Mulai dari Piala Presiden, Piala Gubernur, Piala Bupati dan lain sebaginya. Meski begitu, dalam waktu dekat ini pihaknya berencana untuk menggelar event balap kuda di Kota Batu. Meski begitu, pihaknya masih menunggu restu dari Satgas Covid-19.
Disisi lain, agar Pordasi Kota Batu semakin berjaya pihaknya berencana untuk membenahi lapangan pacuan kuda yang ada saat ini. Salah satunya dengan melakukan perataan pacuan. Karena hal tersebut sangat penting demi keselamatan joki dan kuda.
“Lapangan saat ini belum sesuai standar. Karena jika sesuai standar lapangan pacuan kuda harus memiliki panjang lintasan 1000 meter. Namun lapangan yang ada saat ini baru sekitar 600 meter. Di Jawa Timur sudah ada dua lapangan yang sesuai standar, yakni di Pasuruan dan di Blitar,” tandasnya. (yan)