AMEG – Imbauan terus disampaikan pada nelayan Malang Selatan. Agar waspadai badai siklon tropis. Namun begitu, nelayan berjiwa pemberani. Demi menghidupi keluarga, ada yang berangkat menghadapi badai tengah laut.
Kamis (8/4/2021) malam, DI’s Way Malang Post menerima kabar, musibah menimpa nelayan berperahu jenis sekoci dan perahu jenis slerek. Keduanya menghadapi angin kencang gelombang tinggi dan ombak yang ganas.
Pertama perahu slerek yang menjangkau 20 mil terimbas badai. Mengalami cuaca buruk, nelayan memilih balik kanan. Kamis dini hari sekitar pukul 01.00, perahu slerek berhasil melabuh. Anggotanya selamat.
“Alhamdulillah selamat semua Mas. Badainya di jangkauan 15 ke atas. Jarak 10 mil ke bawah aman,” ungkap seorang nelayan senior asli Sendangbiru, Sumbermanjing Wetan kepada DI’s Way Malang Post.
Tapi musibah lain justru dialami sekoci yang informasinya milik seorang warga Sendangbiru. Sekoci berisi lima nelayan yang menjangkau lebih 20 mil, Kamis malam, menghadapi cuaca buruk tengah laut. Kondisi perahu rusak parah dan posisi terakhir berada di sekitaran Pantai Puger Jember. “Ada sekoci yang perahunya tenggelam/bocor perahunya. ABK selamat semua. Posisi masih 30 mil dekat Puger Jember,” ungkap seorang warga lain.
Imbauan agar nelayan waspada jika melaut dan harus menyiapkan alat keselamatan rutin disampaikan Sat Polairud Sendangbiru Polres Malang. Ttiap malam jelang keberangkatan nelayan, petugas mewanti-wanti pentingnya alat keselamatan. Harus balik berlabuh jika menghadapi cuaca buruk. Petugas juga menyarankan agar nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut sementara waktu. (jan)