Malang – Pemkot Malang melalui Dinsos P3AP2KB, Selasa (23/3) resmi menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD). Sasarannya 7.226 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Dipilihnya wilayah Kedungkandang sebagai lokasi melaunching BPNTD, karena di wilayah ini tingkat kemiskinannya masih cukup tinggi” ujar Walikota Malang, H Sutiaji saat launching di kantor Kecamatan Kedungkandang..
Sam Aji, panggilannya, menjelaskan bahwa BPNTD diberikan kepada KPM setiap bulan. Melalui mekanisme uang elektronik sebesar Rp 125.000. Besaran nilai bantuan mengalami kenaikan sebesar 12 % dari tahun lalu, yakni Rp 110.000. Ini dimaksudkan untuk mengatasi kenaikan inflasi tiap tahunnya.
BPNTD ini, hanya bisa digunakan belanja beras di e-warung. Kenaikan sebesar itu, diharapkan bisa untuk beli beras jenis premium. Sehingga KPM tetap terjaga kesehatannya, melalui konsumsi nutrisi karbohidrat berkualitas.
“Untuk kali ini, kartu yang dimiliki KPM sedikit berbeda dari sebelumnya. Terdapat tanda barcode di kartunya. Agar memudahkan petugas saat mendata KPM yang akan mencairkan BPNTD mereka,” pungkas Sutiaji.
Kadinsos P3AP2KB, Penny Indriani mengatakan, “BPNTD ini merupakan upaya Pemkot Malang melaksanakan program rehabilitasi sosial dasar. Bagi penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar serta gelandangan pengemis di luar panti sosial.”
Tujuannya, untuk mengurangi angka kekurangan gizi, terutama stunting pada balita. Juga memperpanjang usia harapan bagi lansia, meningkatkan taraf hidup dari pola makan yang lebih baik. Semuanya dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Malang. (*jan)