Situbondo – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem Situbondo dinilai tak profesional. Sejumlah keluarga pasien mengeluhkan pelayanan petugas poli bedah yang menolak pasien yang periksa.
Bahkan, mereka mengaku kerap dipermainkan hingga harus bolak-balik ke rumah sakit milik Pemkab Situbondo itu. Salah satunya disampaikan Syamsuri. Dia mengaku saat itu mengantar istrinya untuk periksa di poli bedah. Ketika itu istrinya tak bisa berjalan. Dia ke rumah sakit bermaksud mendaftar dan mengambil nomor antrean.
“Sekitar jam 07.00 pagi, saya ke layanan poli bedah. Sampai disana petugas bilang, kalau mau periksa harus dibawa langsung pasiennya. Sehingga saya pulang lagi menjemput istri, alasan petugas katanya harus diperiksa dulu. Saya diberi waktu sampai jam 11.00 siang,” jelas Syamsuri.
Akhirnya, Syamsuri membawa istrinya langsung kembali ke rumah sakit. Namun ia terpukul saat sampai di layanan poli bedah, petugas mengatakan bahwa sudah tutup karena pasien sudah penuh. Padahal, saat itu ia datang sesuai petunjuk petugas sebelum pukul 11.00 WIB.
Karena sudah susah payah bawa istrinya untuk periksa, Syamsuri lalu memaksakan diri menerobos di bagian loket pendaftaran pasien. Kagetnya, ternyata layanan poli bedah masih dibuka. Namun oleh petugas loket, ia disuruh langsung di bagian administrasi.
“Saya kecewa lagi, sampai di bagian administrasi, malah disana bilang layanan poli bedah sudah tutup. Saya diminta kembali lagi besok. Saya merasa dipermainkan, apalagi tahu kondisi istri saya tidak bisa berjalan karena kecelakaan. Saya bolak-balik dua kali, tetapi tetap tidak terlayani. Padahal sudah sesuai petunjuk petugas,” ketunya, penuh kecewa.
Ia berharap kepada Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan Direktur RSUD Abdoer Rahem, agar memantau langsung kinerja bawahannya. Jangan sampai apa yang dialaminya, menimpa pasien lainnya. Pihak RSUD dr Abdoer Rahem belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan itu. Petugas di ruangan Direktur RSUD mengatakan drg Ninov sedang tidak di kantor. (zai/ekn)