Situbondo – Amirul Mustafa, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) berencana mundur dari jabatannya. Hal ini setelah Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mempertanyakan kinerja BPPD selama 4 tahun berjalan di masa pemerintahan pasangan Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Yoyok Mulyadi.
“BPPD harusnya mampu mempromosikan destinasi wisata daerah yang kita miliki. Kinerjanya harus tampak, jangan hanya ada tetapi menjadi tidak nyata,” kata Bupati Karna Suswandi.
Menurutnya, potensi wisata yang ada menjadi tidak dikenal. Karena promosi wisata yang tidak bagus dan lemah, sehingga masyarakat luar tidak tahu destinasi wisata di Situbondo.
Menanggapi hal itu, Amir panggilan akrabnya mengaku, dengan kesadaran diri akan mengundurkan diri dan melepas jabatannya. Sebab, dia mendapat SK dari almarhum Bupati Dadang Wigiarto. Karena dia memang sebagai pendukung calon petahana yang kalah, ia tahu diri dan siap mundur.
“Itu nyata bahwa sindiran Bupati Karna bukan profesional. Tetapi ada motif. Jika memang alasan politis, saya siap mengundurkan diri sebagai konsekuensi logis. Karena saya memang tidak bersama bupati dalam Pilkada kemarin,” jelasnya.
Tetapi jika secara profesional, Amir menjelaskan beberapa argumen. Bahwa, penggunaan anggaran hingga 2019 sudah dilakukan dan dipertanggungjawabkan sesuai hasil audit BPK RI tidak ada temuan.
“Jika ditanya hasilnya, Situbondo lebih dikenal lagi pesona wisatanya dalam negeri maupun di Malaysia. Untuk 2020 karena masa pandemi, kunjungan wisata anjlok, termasuk sektor lainnya,” papar Amir.(ren/ekn)