Malang – Hujan deras disertai angin kencang, Selasa (16/3/) siang, kembali menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik Kota Malang. Salah satunya dekat jembatan Mergan. Pohon roboh ke arah jalan raya saat hujan menimpa seorang pemotor. Motor yang tertimpa pohon tersebut ringsek. Sementara pengendara sepeda motor naas langsung dievakuasi warga ke tempat teduh. Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto membenarkan kejadian tersebut.
“Pohon tumbang terjadi di wilayah Sukun, di Jl Raya Langsep, Jl Raya Bandulan, Jl Sonokeling Janti dan Jl Raya Kepuh. Saat ini sudah dilakukan assessment. Ada dua kendaraan atau dua korban yang tertimpa,“ jelas Alie, Selasa (16/3) sore.
Tim BPBD bersama DLH, TNI, DPUPRPKP, PMI dan relawan sudah melakukan evakuasi pohon yang tumbang dan korban yang tertimpa. Korban sudah ditangani tim medis. Kerugian masih didata pihaknya. Alie menyebut faktor cuaca ekstrim dan kondisi pohon yang sudah rapuh menyebabkan tumbang. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat hujan masih berlangsung hingga awal April.
“Kalau hujan usahakan tetap berada di rumah. Kalau memang sudah di luar rumah hindari tempat yang sekiranya berpotensi terjadi bencana. Jangan berteduh di pohon tinggi atau jangan ke daerah banjir saat hujan,” tutupnya.
Sebelumnya, Minggu (14/3) enam daerah terendam banjir, 10 pohon tumbang dan empat rumah rusak berat di tiga lokasi. Menanggapi ini, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin menyebut penanganan banjir di Kota Malang masih belum efektif.
Ia mengatakan Walikota Malang, Sutiaji telah membuat program untuk menyelesaikan banjir tahun 2020. Namun awal 2021 banjir terjadi di sejumlah titik. Maka menurutnya, persoalan banjir belum terselesaikan.
“Dulu Walikota Malang ingin banjir selesai 2020. Sehingga tidak menganggarkan dana di tahun 2021. Ternyata malah ada banjir besar di awal 2021. Kami selalu mendorong agar penyelesaian banjir menjadi nomor satu,” katanya.
Fathol minta Pemkot Malang aktif menghadapi banjir melalui program penyudetan di Jl Soekarno Hatta yang diinisiasi Pemprov Jawa Timur. Program tersebut adalah membuat gorong-gorong besar mulai dari persimpangan pesawat Suhat yang mengarah ke sungai Brantas di bawah jembatan Suhat.
“Info terbaru, katanya program sudetan ini tertunda. Kami tidak tahu lagi. Makanya kami minta Pemkot aktif mengawal. Kalau tidak, banjir akan terus terjadi,” ungkapnya.
Pihaknya juga mendorong Dinas Pekerjaan Umum membuat 1000 sumur serapan di 2021. Ternyata, Pemkot Malang minta setiap Kelurahan membangun 10 sudetan. Sudetan tersebut berfungsi untuk mengurangi genangan air di jalan raya atau di kampung-kampung. (jof/jan)