Para event organizer (EO) dan wedding organizer (WO) di Malang Raya mulai bisa tersenyum. Pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, yang menyebut bahwa beberapa event sudah dapat mulai digelar, merupakan angin segar bagi mereka. Hal itu wajar, setelah hampir setahun akibat masa pandemi Covid-19, para EO serasa mati karena dilarang menggelar event.
Para pemusik, pelaku seni, budaya, dan olahragawan juga menyambut gembira. Mereka akan bisa segera menampilkan karya-karya kreatifnya di hadapan umum secara tatap muka. Bukan lagi virtual seperti selama pandemi.
“Ya paling tidak ini bisa menjadi sinyal bagus bagi rekan-rekan pelaku EO. Sudah jelas selama pandemi berlangsung sejak tahun lalu, penyelenggaraan event dibatasi. Bahkan, tidak jarang batal digelar karena terkendala Covid-19 yang melarang adanya kerumunan massa,” ujar Founder EO Bertiga Production, Erwin.
Senada juga disampaikan para WO. Mereka pun menyambut senang, dan berharap kebijakan itu ditindaklanjuti pemerintah di daerah. “Jika memang sudah boleh digelar, mungkin bisa jadi angin segar bagi kami. Selama pandemi, event resepsi pernikahan tidak bisa kami gelar secara terbuka. Tentu hal itu berdampak pada nilai eventnya,” kata pemilik WO Mantene Mantan, Ardian.
Hanya saja, hingga kemarin pemangku kebijakan di daerah–seperti Kota Malang– belum memberikan lampu hijau. Alasannya, belum menerima instruksi teknis dari pusat. Selain itu, satgas Covid-19 Kota Malang masih berjuang keras menurunkan status dari zona oranye ke kuning. Karena itu, tidak akan memberikan izin kegiatan kerumunan, termasuk konser musik.(Tim DMP-Eka Nurcahyo)