Malang – Kontestan kompetisi Liga 1 2021, termasuk manajemen Arema FC, minta agar IPW (Indonesia Police Watch), untuk tidak memprovokasi rencana gelaran Piala Menpora 2021. Yang telah mengantongi izin ke[polisian (Polri).
Even yang bakal digelar pada 21 Maret – 26 April 2021 mendatang, ‘diprovokasi’ oleh lembaga pimpinan Neta S Pane tersebut. Dengan ketakutan dan ancaman yang dilakukan secara berlebihan, terkait Covid 19.
Tidak heran jika hal tersebut membuat klub-klub memberikan reaksi. Arema FC misalnya. Mereka menyayangkan pernyataan sikap IPW, terkait gelaran Piala Menpora.
‘’Ditengah kondisi sulit dan rumit sepakbola kita, harusnya IPW memberi solusi konstruktif kepada semua pihak. Bukan memprovokasi. Apalagi mengancam pihak yang terkait sepakbola Indonesia,’’ ungkap Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Sebelumnya, dorongan besar agar sepakbola bisa bergulir, datang dari berbagai pihak. Hal itu tidak lepas dari bentuk aplikasi pola hidup baru. Adapun nilai tawar dari izin pramusim, adalah aturan protokol kesehatan yang harus diterapkan.
‘’Tujuannya yakni menjadikan simulasi pola hidup baru, di segala aspek. Termasuk olahraga. Dimana sepakbola menjadi salah satu aktifitas hiburan rakyat, bisa tetap bergiat. Namun dengan tetap menjalankan prokes,’’ kata Sudarmaji.
‘’Dari simulasi itu nantinya, akan menjadikan dasar pijakan. Bagaimana semua pihak bisa berdampingan menjalankan pola hidup sehat baru. Dengan tanpa mengorbankan aspek prestasi sepakbola kita,’’ papar mantan wartawan ini.
Menurut Sudarmaji, pernyataan IPW juga kurang bijak. Melihat fakta bahwa setahun kompetisi tidak bergulir, itu sangat berdampak kepada ribuan pelaku sepakbola nasional. Mulai dari pemain, pelatih, official hingga pelaku ekonomi, yang bergantung kepada sepakbola.
‘’Sosialisasi agar tidak datang ke stadion, juga telah intensif dilakukan. Bahkan diatur dalam ranah regulasi pertandingan. Dimana diatur sanksi berat bagi klub dan fans yang melanggar,’’ ungkapnya.
Karena itu, IPW diharapkan agar memberikan solusi kontruktif. Bukan ujaran ancaman dan kekhawatiran. Sebab ini juga akan berdampak kepada respon masyarakat. Juga komitmen PSSI untuk terus mengelola Timnas. Yang ditarget berprestasi dalam sejumlah event antar negara. Meskipun dalam kondisi melawan pandemi.
‘’Mari kita bersinergi bersama. Menjaga bersama sepakbola kita di tengah pandemi. Dengan saling percaya. Saling menjaga. Agar sepakbola tetap hidup dan bergairah. Berdampingan dengan upaya kita melawan pandemi,’’ tegasnya.
Sikap tegas juga ditunjukkan Aremania. Suporter fanatik skuad Singo Edan ini, juga meminta agar IPW tidak memprovokasi. Sekaligus menebar ketakutan yang berlebihan.
‘’Sebagai suporter, kita sudah berkomitmen dengan pihak kepolisian. Juga PSSI dan Menpora. Tidak akan datang ke stadion. Namun tetap mendukung di rumah. Komitmen ini jangan lagi diprovokasi seolah-olah masih ada kekhawatiran,’’ kata Ahmad, salah satu Aremania.
‘’Jika IPW hanya sekadar bisanya mengancam dan menakut-nakuti tanpa solusi, Aremania meminta agar hal seperti ini ditertibkan dan diamankan. Sebab justru menimbulkan keresahan dan kegaduhan. Padahal semua pihak yang terlibat di sepakbola, sudah siap beradaptasi dengan protokol kesehatan,’’ tegas Korwil Klayatan ini.
Apalagi, kata dia, sepak bola itu menghidupi banyak orang. Aremania juga ingin membuktikan, aktifitas sepakbola bisa berjalan, dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. (act/rdt)