Malang – Sebanyak 5.000 kelompok lanjut usia (lansia) telah divaksin secara massal. Di Gedung Olahraga dan Serba Guna Samator, Surabaya. Vaksinasi massal itu, baru kali pertama di gelar di Surabaya. Atas partisipasi pihak swasta. Dari Samator Group.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, hadir secara langsung. Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Ikut mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa. Pemerintah Surabaya sendiri, mendapatkan jatah vaksin 12.480 vial. Yang dikirim secara bertahap. Setiap vial, dapat digunakan untuk 10 orang. Khusus untuk lansia, vaksinasi akan menyasar 45.400 orang. Yang sampai saat ini, pendataannya terus dilakukan.
Kata Menkes, vaksinasi Covid-19 perlu dukungan dari berbagai pihak. Karena secara nasional, ada 21 juta lansia yang terdata untuk divaksinasi.
‘’Untuk bisa menyuntik lansia tersebut, dilakukan sampai akhir Juni. Kita perlu banyak dukungan dari masyarakat. Agar program pemerintah ini berjalan lancar,’’ katanya.
Untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini, tambah Menkes, targetnya ada 38 juta orang. Dengan 76 juta suntikan sampai akhir Juni. Lansia menjadi salah satu kelompok, yang diprioritaskan. Karena termasuk orang-orang yang berisiko tinggi kalau tertular virus SARS-CoV-2.
‘’Vaksinasi ini mudah-mudahan bisa jadi contoh. Untuk teman-teman di daerah lain, yang memang memiliki resources, memiliki akses untuk mengajak teman-teman lansia ini, untuk segera divaksinasi. Agar mereka bisa segera terlindungi dari Covid-19,’’ tutur Menkes Budi.
Menkes pun mengapresiasi, gerak cepat Gubernur Jawa Timur Khofifah, dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Kendalanya saat ini, adalah suply vaksin yang masih terbatas. Karena vaksin tersebut dibutuhkan oleh negara lain. Namun demikian, Indonesia sudah mendapatkan pasokan vaksin lebih dulu dan sudah memulai vaksinasi Covid-19.
‘’Masalahnya ada di suply vaksinnya. Karena rebutan di seluruh dunia. Banyak negara yang belum kebagian vaksin. Seperti Australia dan Jepang, baru akan mulai vaksinasi Covid-19. Kita bersyukur, sudah dapat vaksinnya. Namun karena populasi kita banyak, jadi disuntiknya bertahap,’’ ungkap Menkes Budi. (*rdt)