Malang – Kapolresta Malang Kota dan Dandim 0833 mencanangkan gerakan Santri bermasker, Jum’at (26/02), di Ponpes Ilmu Quran (PPIQ) Darul Hidayah Jl. Bareng Kartini 3G, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen Kota Malang. Gerakan Santri Bermasker ini disambut positif oleh Pengasuh Ponpes Darul Hidayah, Gus Hisa Al Ayyubi, Pengurus dan para santri.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan, Gerakan Santri Bermasker ini merupakan langkah untuk mengajak seluruh pihak menggunakan masker dengan benar, agar dapat saling melindungi.
“Kegiatan Gerakan Santri Bermasker sudah dicanangkan dan dirumuskan Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jatim. Dan gerakan ini, akan menjadi contoh bagi warga masyarakat,” ungkapanya.
Menurut Leo, gerakan ini dimulai dari pesantren, karena santri adalah orang-orang yang disiplin, dan selalu diawasi oleh pengasuh.
Sementara Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona menyebut gerakan ini sebagai upaya untuk mencegah timbulnya klaster baru di ponpes.
“Jadi gerakan ini adalah bagian dari edukasi dan sosialisasi kepada seluruh santri di Jawa Timur, tentang pentingnya penggunaan masker. Karena seperti diketahui, pandemi Covid 19 belum berakhir. Dan kedatangan kami ke sini, juga untuk memberikan motivasi agar para santri tetap semangat belajar, berdoa, dan beribadah,” jelasnya.
Lebih lanjut menurutnya, semangat toleransi Umat beragama sangat terlihat kental di Indonesia sejak masa pandemi. Seluruh umat beragama dan tokoh-tokoh agama bahu membahu dan saling menyemangati untuk menjaga kesehatan dan juga mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara itu Gus Hisa Al Ayyubi berterima kasih Pondok Pesantren yang diasuhnya menjadi tempat pencanangan Gerakan Santri Bermasker. Ia juga mengapresiasi gerakan tersebut.
“Menurut kami, gerakan ini adalah gerakan yang sangat luar biasa. Dan kami berharap, agar gerakan ini terus digencarkan hingga pandemi Covid 19 ini berakhir,” pungkasnya.(ins/anw)