Batu – Kemajuan teknologi makin hari makin pesat. Bentuknya bermacam-macam. Salah satunya, untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan. Tak hanya cepat dan mudah saja. Tapi juga harus akurat.
Terbaru, Pemprov Jawa Timur bersama BPS, melakukan penandatanganan komitmen bersama implementasi satu data Indonesia. Dalam rangka penyelenggaraan sistem statistik nasional.
Ini salah satu komitmen mewujudkan Satu Data Jawa Timur. Penandatanganan ini, diikuti seluruh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan BPS Kota/Kabupaten se Jawa Timur.
Pemerintah Kota Batu melalui Diskominfo, turut serta hadir dalam acara itu. Dilakukan virtual di Command Canter Kota Batu.
Kepala Diskominfo, Agoes Machmoedi mengatakan. Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Diskominfo Kota Batu dengan BPS ini, demi terwujudnya satu data Jawa Timur dan satu data Indonesia.
“Diskominfo sebagai wali data akan bersinergi, berkolaborasi dan berkomitmen. Terutama dengan produsen data untuk mensukseskan program dan kebijakan yang sangat strategis dan penting,” ujarnya kepada DI’s Way Malang Post, Kamis (4/2).
Tujuannya, untuk menghasilkan dan menyajikan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggung jawabkan. Kedepannya, dengan adanya satu data ini, dapat dibagi pakaikan. Sehingga akan berdampak pada pelayanan publik Kota Batu.
“Harapannya, pelayanan publik Kota Batu bisa semakin baik, cepat, mudah, transparan dan akuntabel,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya kerjasama yang baik ini, dapat berjalan lancar. Serta mampu memenuhi target kinerja yang telah ditentukan. Dan mendapat dukungan dari semua pihak.
Sementara itu, Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Herdiawan mengungkapkan. Bahwa perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk mengimplementasikan satu data Indonesia, khususnya di Jawa Timur cukup besar.
“Itu ditunjukkan dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Timur Nomor 81 tahun 2020 tentang satu data Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan lebih lanjut. Jika semangat Satu Data Jawa Timur tak hanya di kalangan eksekutif. Namun terasa hingga tingkat teknis, khususnya Dinas Kominfo Jawa Timur.
“Melalui semangat kerja sama dan kolaborasi yang baik ini, semoga dapat mewujudkan satu data Indonesia. Terutama dalam membina statistik sektoral di masing-masing OPD,” tandasnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kerjasama antar semua elemen. Harapannya, mampu mewujudkan data yang selalu update.
“Kita harus bersama-sama saling bersinergi dan semua harus bersambung. Sistem mungkin siap, operator juga siap. Tapi kalau tidak update data. Semua hal itu, tidak akan berjalan dengan baik,” tegasnya.
Dia menjelaskan, data adalah salah satu bentuk kekayaan yang lebih berharga daripada
mineral. Data merupakan referensi besar dalam mengambil keputusan dan mendorong signifikansi percepatan produktifitas pembangunan. (ano/jan)