TENGAH malam hingga dini hari kemarin, masyarakat Malang Raya dikagetkan oleh suara dentuman. Tidak jelas sumbernya. Begitu kerasnya sampai membangunkan Walikota Malang, Sutiaji. Pukul 00.35 WIB. “Dentuman menggema. Ada yang mengatakan, seperti suara kaki di angkasa,” katanya. Beberapa kali, sampai dini hari. Lalu muncul spekulasi; pertanda bencana.
Sutiaji meminta Kepala BPBD mencari informasi sumber suara itu. Hasilnya masih misterius. Dugaan awal, erupsi gunung Semeru atau Raung. Waktunya memang hampir bersamaan; selasa (2/2) mulai pukul 23.00 sampai rabu dini hari.
Tapi diragukan. Karena antara Raung di Banyuwangi dengan Malang jaraknya ratusan kilometer. Demikian juga Semeru, kondisinya malam itu lagi tenang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang masih belum bisa menyimpulkan. “Rekaman sensor, tidak ada anomali,” ujar Kepala BMKG Malang, Mamuri.
BPBD Lumajang juga tidak bisa memberi jawaban.
“Tapi seantero Malang Raya dengar. Sumber suara masih misterius,” terang Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto.
“Maka, semua harus waspada. Jangan ada risiko bencana. Kita harus tetap siaga. Saat terjadi hujan ataupun saat terjadi gempa,” tambah Alie.
Fenomena menjadikan hastag dentuman trending di dunia maya.
Informasi yang dihimpun Di’s Way Malang Post dari peneliti sains atmosfer dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut, suara dentuman itu diduga merupakan fenomena skyquake. Pernah terjadi di Bandung 21 dan 22 Mei 2020. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Minggu 20 September 2020 pukul 19.30 sampai pukul 20.00 WIB. Di Bali pada 24 Januari 2021.
BBC juga melaporkan, skyquake pernah terdengar di Inggris hingga sebagian AS pada 2 Desember 2014. Ialah fenomena suara dari langit yang tidak bisa dijelaskan mirip meriam, terompet dan bom sonik. (Tim DMP-Eka Nurcahyo)
>>>>>Selengkapnya Di Harian Di’s Way Malang Post Edisi Kamis (4/2)