
Batu – Pemilihan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim periode 2021-2024 masuki babak tes tulis. Sebanyak 100 orang yang lolos.
Saat tes administrasi sebelumnya terdapat 128 peserta. Hasil seleksi, sebanyak 28 peserta tersingkir. Tes tulis berlangsung di Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, Sabtu (30/1) kemarin.
Sayangnya dari 100 peserta yang berhak maju mengikuti tes tulis, hanya 66 peserta yang datang. Mereka akan memperebutkan 14 kursi komisioner KPID Jatim. Rinciannya 7 orang komisioner, dan 7 orang cadangan komisioner.
Kepala Diskominfo Jatim, Benny Sampirwanto menjelaskan, pengumuman dari hasil tes tulis ini akan disampaikan pada tanggal 11 Februari 2021.”Setelah melewati tes tulis ini, para peserta masih akan melewati serangkaian tes. Yakni tes psikologi, debat publik, dan tes wawancara,” ujar Benny kepada Di’s Way Malang Post.
Setelah itu, lanjut Benny, pada tahap terakhir pemilihan KPID Jatim ini akan berlanjut pada tahap uji kelayakan dan kepatutan dihadapan Komisi A DPRD Provinsi Jatim.
Seperti yang dijelaskan dia, saat ini sudah ada empat calon komisioner yang dinyatakan lolos seleksi. Keputusan itu berdasarkan rapat yang dilakukan oleh tim panitia seleksi. “Nantinya, anggota tim KPID harus berkompetisi, berintegritas dan mendedikasikan diri, demi membentuk anggota KPID yang andal dan berintegritas,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini peran media mainstream sangat begitu penting. Setidaknya ada 10 peran media yang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah sebagai penyebar informasi, hiburan, dan pendidikan. Serta yang terbaru sebagai lembaga anti-hoax.
Karena itu, media massa berperan sebagai arus utama. Sedangkan fungsi KPID sebagai pengontrol terhadap konten siaran. Kemudian berperan memberikan izin siaran dan memberikan edukasi siaran yang sehat.
Ia berharap, bagi komisioner terpilih, nantinya bisa melek teknologi informasi. Seiring dengan pesatnya perkembangan internet di masa kini. Karena KPID sendiri merupakan sebuah lembaga yang krusial. Karena hegemonia media penyiaran sangat berpengaruh besar, sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak, baik bertutur maupun berperilaku.
“Keberadaan dan peran KPID sangat begitu penting. Karena mereka bertugas untuk mengawasi konten penyiaran. KPID juga bisa mengarahkan konten yang berbasis hiburan edukasi,” jelasnya.
Dijelaskan dia, pemilihan lokasi tes di Kota Batu ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, Kota Batu merupakan kota yang tenang. Dengan suasana alam yang sangat mendukung, sehingga Kota Batu sangat cocok untuk dipilih menjadi lokasi tes komisioner KPID. “Peserta juga memerlukan ketenangan dalam melakukan tes,” tandasnya.
Sementara itu, anggota tim pansel pemilihan KPID, Errol Jonathans, mengulas komisi penyiaran maka tak lepas dari industri penyiaran televisi dan radio. Di era internet seperti saat ini penyiaran saling terintegrasi untuk membentuk konvergensi media.
“Maka dari itu, komisioner harus lebih jeli dalam memantau produk siaran. Terutama pada penyiaran secara teresterial. Karena, penggunaan frekuensinya diamanatkan sebagai ranah publik,” jelas Errol.
Maka dari itu, perlu mengedepankan dan dikembalikan pada kepentingan publik. Apalagi, kata Errol, dengan perkembangan teknologi informasi di era internet, para komisioner terpilih harus memiliki kapasitas aspek-aspek regulasi penyiaran. Termasuk juga manajemen industri penyiaran di Indonesia. “Khusunya pada penyiaran di Jatim, sehingga industri penyiaran Jatim bisa maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.(ano/ekn)