
Batu – Setiap dokter tentu akan merasakan berbagai pengalaman berbeda dalam setiap menangani pasien. Apalagi menyuntikkan vaksin Covid-19 pertama kali kepada walikota. Pastinya akan merasakan hal yang berbeda dari biasanya.
Vaksinator dr Dyah Retno Wulandari salah satunya. Ia menjadi penyuntik vaksin Covid-19 kepada orang nomor satu di lingkup Pemkot Batu, Dewanti Rumpoko. Ia mengaku sangat bersemangat dalam proses vaksinasi ini, meski ada sedikit grogi dalam benaknya.
“Tadi waktu melakukan vaksinasi ke Ibu Dewanti, saya sempat merasakan sedikit grogi. Namun hal itu bisa segera teratasi. Karena vaksinasi ini adalah suatu hal yang sederhana. Jadi rasa groginya tak terlalu lama,” ungkap Dyah kepada Di’s Way Malang Post, Kamis (28/1)
Meski sempat merasa grogi, dia merasa sangat lega setelah melakukan vaksinasi kepada Walikota, Dewanti. Untuk melakukan vaksinasi ini, ia mengaku tak ada sesikitpun persiapan khusus. Karena hal itu sudah menjadi tugasnya.
“Namun untuk persiapan alat sudah pasti ada, berupa baju APD, handsanitaizer, dan sebagainya. Kalau persiapan secara khusus tidak ada. Yang terpenting itu harus ada persiapan dari pasien. Karena sebelum dilakukan vaksinasi akan dilakukan screening terlebih dahulu,” ungkapnya.
Dalam vaksinasi ini pasien harus dalam keadaan benar-benar sehat. Dengan menjaga jam tidur serta pola makan sebelum dilakukan proses vaksinasi. Ia berharap, vaksinasi para tokoh ini bisa dijadikan contoh oleh masyarakat. Mereka tidak perlu takut untuk dilakukan vaksinasi.
“Dalam proses vaksinasi ini juga sedikit terdapat kendala. Karena Walikota Dewanti tensinya sempat naik, sehingga harus kami berikan waktu untuk istirahat terlebih dahulu agar tensinya kembali normal,” beber Dyah.
Untuk dilakukan vaksinasi, kata Dyah, tensi pasien tidak boleh melebih 140/90. Karena hal itu merupakan salah satu prosedur yang telah ditetapkan. Sementara itu, kata dia, untuk tensi terakhir Walikota Dewanti sekitar 130. Maka dari itu, pihaknya berani melakukan penyuntikan vaksin.
Vaksinator lainnya dr. Bernandus Anggaru mengungkapkan, jika dia sangat senang sekali bisa menjadi salah satu vaksinator ini. Bahkan, selama proses vaksinasi ini dia tak merasakan gugup sama sekali. Karena, aktivitas menyuntik pasien sudah menjadi pekerjaan sehari-harinya.
Sementara Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, mulai Kamis (28/1) Kota Batu telah melakukan pencanangan vaksinasi Covid-19. “Proses vaksinasi ini juga diikuti di beberapa lokasi vaksinasi yang tersebar di Kota Batu. Insya Allah untuk Kamis (28/1) ini ada 200 tenaga kesehatan (nakes) yang divaksinasi,” ungkapnya.
Dewanti berharap, dalam minggu-minggu ini proses vaksinasi tahap pertama di Kota Batu bisa selesai semua. Bahkan, menurut laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Jumat (29/1) vaksin akan datang lagi ke Kota Batu. Karena itu, dia sangat berharap proses kedatangan vaksin ini bisa terus lancar, sehingga seluruh masyarakat bisa segera ter-cover vaksin Covid-19 pada tahun ini.
“Dengan begitu semua bisa hidup secara normal lagi, dan pandemi bisa segera berlalu. Terutama dalam melakukan prosesi ibadah,” ujarnya.
Dalam proses vaksinasi ini, Dewanti berharap tidak ada yang menangis serta bisa berjalan dengan baik dan lancar. “Karena tadi sudah ada yang menangis. Yakni Pak Sekda. Yaitu, setelah melakukan rapid antigen sebelum dilakukan vaksinasi,” ungkap Dewanti.
Sebelum divaksinasi ini, kata Dewanti, pihaknya terlebih dahulu harus melakukan rapid antigen. Ini bertujuan, sebelum dilakukan vaksinasi dapat mengetahui kondisi orang itu dalam keadaan sehat atau tidak.(ano/jan)