
Bernandus Anggaru, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Karsa Husada Kota Batu. (Ananto Wibowo/DI’s Way Malang Post)
Batu – Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh BPOM. Vaksin Covid-19 ini, memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Dengan imunibilitas sebesar 93 persen, setelah tiga bulan. Dari pencapaian angka tersebut, sudah sesuai standart WHO.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS. Karsa Husada Kota Batu, Bernandus Anggaru mengatakan, proses vaksin ini merupakan salah satu upaya pemerintah, untuk memberantas Covid-19. Dengan dilakukannya vaksinasi, tubuh akan mengenali virus sedini mungkin.
‘’Sehingga ketika ada virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh kita, secara otomatis kita sudah siap,’’ ujarnya kepada Di’s Way Malang Post.
Harapannya, ketika sudah dilakukan vaksinasi, semuanya bisa sehat. Kalaupun setelah dilakukan vaksinasi bisa terkena Covid-19 lagi, setidaknya gejalanya sudah tidak berat.
‘’Hanya gejala ringan dan tak sampai menularkan kepada orang lain. Terutama kepada orang yang memiliki risiko tinggi. Karena Covid-19 ini, merupakan salah satu virus yang sangat berat sekali. Terutama bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi,’’ bebernya.
Jadi, lanjut dia, bagi anak-anak muda. Jangan sekali-kali meremehkan penyakit ini. Karena jika sampai terkena Covid-19, yang paling berbahaya bisa terjadi penularan kepada orang-orang yang memiliki risiko tinggi.
‘’Maka dari itu dilakukan vaksinasi. Dengan tujuan untuk mematikan persebaran Covid-19,’’ katanya.
Sementara itu, mengenai kategori usia yang ditentukan, dalam proses vaksinasi ini, yakni masyarakat yang berusia 18-60 tahun. Penentuan kategori usia itu, juga telah melalui sejumlah penelitian-penelitian.
Untuk pasien yang memiliki tekanan darah atau biasa disebut dengan tensi tinggi, tetap bisa dilakukan vaksinasi. Dengan syarat, apabila tekanan darah mereka sudah turun dan memenuhi kriteria.
‘’Yakni harus dibawah 140/90. Untuk pasien yang memiliki penyakit diabetes, juga masih bisa mendapatkan vaksin. Asalkan gula darahnya terkontrol ketika akan divaksinasi,’’ jelasnya.
Sedangkan bagi pasien yang memiliki penyakit asma, lanjutnya, mereka tetap bisa mendapatkan vaksin. Asalkan tidak sedang mendapat penanganan.
Berdasarkan penelitian, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini, sangat aman. Mengenai efek samping -hingga saat ini- berdasarkan laporan efek samping yang terjadi, masih efek samping ringan.
‘’Seperti gatal di lokasi suntik dan merasakan pegal di tangan yang dilakukan penyuntikan. Namun rasa pegal itu hingga saat ini, masih jarang sekali terjadi,’’ ungkapnya.
‘’Kami berharap vaksin Covid-19 bisa terdistribusi lebih luas. Sehingga masyarakat bisa terlindungi. Baik dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan orang-orang di sekitar kita,’’ tandas Bernandus Anggaru.
Sementara itu, vaksin Covid-19 akan kembali datang di Kota Batu, hari ini. Yang merupakan vaksin diperuntukkan dalam proses vaksinansi tahap satu. Ditujukan kepada tenaga kesehatan (nakes)
‘’Vaksin itu Insyaallah akan datang besok (hari ini, Red.). Berangkat dari Surabaya pukul 09.00 WIB. Untuk vaksin yang akan datang, sebanyak 1.840 dosis. Diperuntukan bagi 920 nakes,’’ jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati.
Dengan datangnya vaksin Covid-19 itu, semakin menambah jumlah nakes yang tercover vaksin di Kota Batu. Karena bagi nakes yang belum terdaftar dalam proses vaksinasi, di gelombang pertama, bisa dilakukan vaksinasi dengan vaksin Covid-19 yang datang.
‘’Kami berharap untuk proses vaksinasi suntikan pertama ini, selesai pada Senin minggu depan. Sehingga bagi nakes yang belum dilakukan vaksinasi pada suntikan pertama kemarin, di hari Selasa proses vaksinasi bisa dilanjut dengan menggunakan vaksin yang datang saat ini,’’ tandasnya. (ano/rdt)