Mamuju – Menginjak hari keempat Rabu (26/1) di Mamuju Sulawesi Barat. Emergency Medical Team (EMT) UB-RSSA menggeber beberapa agenda.
Salah satunya penyuluhan kepada keluarga pasien tentang pola hidup bersih. Serta penyuluhan pentingnya imunisasi pada anak oleh dr Muhammad Irawan Sp.A. Tim ini diberangkatkan Kamis (21/1)
“Hari ini (kemarin.red) kita melakukan penyuluhan pengurangan resiko atau promosi kesehatan. Salah satunya perilaku mencuci tangan dan memakai masker,” ujar perwakilan EMT UB-RSSA dr Aurick Yudha Nagara Sp.EM.
Penyuluhan ini penting. Sebagai penguatan dan pemahaman. Atau refresh bagi para penyintas dan penunggu pasien.
“Ternyata di lingkungan RS sendiri, yakni para penyintas dan penunggu pasien, belum tersosialisasi dengan baik. Belum dilakukan dengan baik juga,” kata Aurick.
Ini wajar jika melihat kondisi pasca bencana. Petugas penyuluh atau nakes, juga menjadi korban bencana.
Dampaknya, mereka tak bisa menjalankan tugas dengan baik. Karena mereka juga terbebani menyelamatkan diri dan keluarganya. Maka kehadiran EMT UB-RSSA ini sangat bermanfaat.
“Selain itu, kami juga melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan menyusui pada bayi-bayi baru lahir,” lanjutnya. Karena faktanya, banyak bayi yang lahir saat bencana terjadi. Banyak pula anak-anak korban bencana.
Aurick menambahkan. Saat ini tantangan terberat adalah pandemi covid-19 selain bencana. Bagaimana tim bisa secara tepat memastikan bahwa alur pelayanan terutama pasien yang patah tulang ataupun trauma tidak terindikasi covid.
“Kondisi normal saja, beberapa RS masih kelimpungan. Apalagi ini kondisi bencana,” ujarnya. Tak terbayangkan betapa ribetnya tim ini menjalankan tugasnya.
Ia menambahkan. Sementara ini, 30 persen pasien mengalami trauma. 50 persennya mengalami penyakit non trauma dan selebihnya penyakit lain.
Aurick titip pesan. Jika seandainya ada RS yang akan membantu. Ia menyarankan, agar mempersiapkan tim khusus lengkap dengan kasus trauma ortopedi. Serta spesialis kandungan.
Ini mengacu kepada EMT UB-RSSA. Mereka mem-back up kurang lebih 5-6 persalinan per hari untuk SC. Termasuk juga covid-19.
Sementara kebutuhan logistik. Berkaitan dengan alat kesehatan radiologi saat ini juga sangat dibutuhkan.
“Logistik yang dimaksud seperti kertas untuk print hasil USG, gel untuk USG serta transduser antiseptic sterobac. Selanjutnya akan ada penguatan kapasitas untuk nakes di RSUD ini. Berkaitan dengan pengendalian infeksi. Cara memakai dan melepaskan hazmat yang benar,” kata Auryck. (roz/jan)