Malang – Pemkab Malang menyambut baik. Rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Membangun jembatan kaca di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Pasalnya, dilihat dari teritorialnya, Kabupaten Malang menjadi salah satu pintu masuk menuju TNBTS. Tentunya akan berdampak pada tingkat kunjungan wisata.
Bahkan diproyeksikan, pendapatan asli daerah (PAD) juga ikut terangkat. Salah satunya melalui retribusi parkir. Bisa mencapai 30 persen.
“Ini satu hal yang luar biasa dan harus kita manfaatkan. Tidak lama lagi, kami akan tentukan bagaimana teknis pembagiannya dengan pihak TNBTS melalui MoU,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara.
TNBTS sendiri sudah menjadi salah satu ikon wisata di Jawa Timur. Bahkan menjadi destinasi wisata nasional. Juga menjadi aset negara. Namun selama ini, keberadaannya belum berkontribusi ke PAD Kabupaten Malang.
“Selama ini kita (Pemkab Malang.red) tidak menerima PAD sepeserpun dari TNBTS. Ya memang aset negara. Jadi langsung masuk ke pemerintah pusat, ujar Made.
Namun, pihaknya kali ini melihat ada momen bagus. Pembangunan jembatan kaca. Direncanakan titiknya di Kecamatan Poncokusumo. Maka Pemkab Malang akan mendapatkan retribusi, katanya.
Momen ini tak dilewatkan pihaknya. Jauh hari sudah menyiapkan diri. Saat ini tengah mencari regulasi yang memungkinkan. Agar Pemkab Malang bisa mendapatkan retribusi. Bahkan Made sudah mengkalkulasi kisaran sebesar 30 persen dari parkiran.
“Yang pasti bisa, ya dari parkir itu. Karena dengan keberadaan jembatan kaca, otomatis lahan parkir akan diperluas. Kita tidak bisa dapat dari tiket masuk. Karena retribusinya, langsung masuk dalam pajak negara,” imbuhnya.
Selain itu, Pemkab Malang juga berupaya agar pembangunan jalan tol bisa segera terealisasi. Sebab, hal tersebut dinilai penting sebagai akses penunjang masyarakat menuju TNBTS.
“Dengan adanya tol, ini juga memudahkan masyarakat. Ya harapannya tahun ini. Pemkab Malang segera kecipratan PAD lah dari TNBTS. Diperkirakan dengan tanah milik TNBTS, setelah melalui kesepakatan. Kita bisa membangun lahan parkir untuk kapasitas 1000 mobil,” pungkasnya. (riz/jan)