Malang – Pandemi tak menghalangi tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka tetap berkontribusi kepada masyarakat.
Melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM). Empat dosen UMM melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Parangargo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Mereka mengawinkan teknologi solar cell dan sistem biona. Diterapkan untuk budidaya ikan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara UMM dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek-BRIN).
Program ini diketuai Prof Dr Yus Mochamad Cholily M.Si. Tiga anggotanya, Machmud Effendy ST M.Eng, Riza Rahman Hakim S.Pi M.Sc dan Beti Istanti Suwandayani S.Pd M.Pd.
Mereka memberi pelatihan ke masyarakat Desa Parangargo, terkait budidaya ikan lele menggunakan sistem biona.
Riza, salah satu perwakilan tim dosen UMM mengatakan: Pemilihan sistem biona bertujuan agar kolam lele tidak memakan banyak lahan.
“Kami melihat potensi budidaya ikan lele sangat besar di Kota Malang. Namun tidak banyak yang berkecimpung di bidang ini. Selain itu desa Parangargo juga memiliki beberapa lahan yang bisa dimanfaatkan dengan baik,” lanjut dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan tersebut.
Ia menjelaskan tahapan di program ini. Diawali dengan pelatihan pembuatan kolam terpal bundar. Pelatihan teknik budidaya sistem biona. Dilanjutkan praktek yang dilakukan masyarakat desa. Lalu para dosen melakukan monitoring. Serta evaluasi terhadap hasil garapan para peserta. Terakhir adalah sosialisasi pemasaran produk ikan lele.
“Sistem biona mengharuskan mesin aerator terus menyala 24 jam. Ini menguras biaya listrik. Karena itu, kami memberikan bantuan solar cell kepada masyarakat. Agar bisa menekan biaya listrik,” lanjutnya menerangkan.
Pemberdayaan masyarakat ini, telah dilakukan sejak Juni 2020. Rencananya, akan dilanjutkan hingga tiga tahun ke depan. Program ini juga akan diperbaharui setiap tahun. Agar ada perkembangan yang berarti.
Pada tahun pertama, pemberdayaan masyarakat berfokus pada budidaya ikan lele sistem biona. Tahun kedua, program akan berkembang pada pembuatan pakan ikan secara mandiri. Lalu di tahun ketiga, program ini akan fokus pada integrasi budidaya ikan dan sayuran.
“Kami para dosen berharap. Pemberdayaan masyarakat ini, dapat meningkatkan keterampilan masyarakat. Terutama di bidang pertanian dan peternakan. Lebih-lebih bisa mengangkat perekonomian masyarakat di desa Parangargo,” pungkasnya. (roz/jan)