Batu – Meski vaksin Covid-19 baru akan datang di bulan Februari mendatang, Kota Batu telah bersiap untuk lakukan vaksinasi. Kesiapan itu ditandai dengan dilakukannya simulasi proses vaksinasi. Dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu. Dalam proses simulasi vaksinasi ini, dilakukan di dua tempat. Yakni di Puskesmas Batu dan RS Baptis, Rabu (13/1).
Kadinkes Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan, pihaknya kemarin telah melakukan simulasi vaksinasi Covid-19. Dalam proses vaksinasi ini, semuanya menggunakan aplikasi. Oleh sebab itu pihaknya melakukan kerjasama dengan BPJS.
‘’Karena aplikasi yang digunakan, semuanya didukung oleh BPJS. Sedangkan untuk total nakes (tenaga kesehatan, Red.) yang telah didaftarkan untuk di vaksinasi, ada sekitar 2.033 nakes,” ujarnya.
Namun dari jumlah yang didaftarkan itu, kata Kartika, baru 1.662 nakes yang akan mendapatkan feedback dari Kementerian Kesehatan. Untuk dilakukan vaksinasi.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Komisariat Kota Batu, dr Susana Indahwati menjelaskan, alur dari vaksinasi Covid-19. Dimulai dari meja pertama, sebagai tempat pendaftaran.
‘’Sebelum melakukan vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan SMS dari KPCPEN (Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Setelah mendapat SMS itu, selanjutnya diwajibkan untuk menunjukkan SMS itu sebagai e-ticket vaksinasi,’’ ujarnya.
Diwajibkannya menunjukkan SMS itu, bertujuan agar petugas dapat memastikan. Apakah orang tersebut, benar-benar terdata dalam sasaran vaksinasi. Setelah dari meja pertama, kemudian di lanjutkan menuju meja kedua. Untuk dilajukan proses screening.
‘’Disitu masyarakat akan dilihat kondisi kesehatannya. Apakah bisa dilakukan vaksinasi atau tidak. Setelah dari meja ke dua, selanjutnya masyarakat akan diarahkan langsung ke meja tiga, yaitu dimeja imunisasi,’’ jelas Susan.
Dimeja itu, kata dia, akan dilakukan pemantauan suhu vaksin. Jadi vaksin yang akan diberikan, adalah vaksin yang betul dan telah memenuhi standar suhu. Yang telah disyaratkan, yakni bersuhu sekitar 2-8 derajat.
‘’Setelah dari meja tiga, selanjutnya masyarakat yang sudah dilakukan vaksinasi akan diarahkan ke meja 4 atau di area 4,’’ jelasnya.
Di lokasi itu, pasien akan dilakukan monitoring dan observasi selama 30 menit. Hal itu bertujuan untuk melihat, apakah akan timbul efek samping atau tidak, pasca dilakukan vaksinasi.
Di Kota Batu sendiri, terdapat sembilan fasilitas layanan kesehatan, yang bisa digunakan untuk vaksinasi. Yakni terdiri dari lima puskesmas. Yaitu Puskesmas Batu, Puskesmas Sisir, Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Junrejo dan Puskesmas Beji.
Serta empat rumah sakit. Terdiri dari RS Karsa Husada, RS Baptis, RS Hasta Brata dan RS Etty Asharto. Setiap harinya, hanya akan menerima 20 pasien, yang akan divaksinasi untuk setiap lokasi tersebut.
‘’Sementara itu untuk satu kali pelayanan vaksinasi, akan memakan waktu antara 40 – 45 menit. Ini karena proses monitoringnya saja telah memakan waktu 30 menit,’’ ungkapnya. (ano/rdt)